Nielsen Gunakan Obrolan Facebook sebagai Pengukur Rating TV

Rencananya, setelah Facebook, Nielsen juga akan menyertakan Instagram dalam rating konten sosialnya

oleh Corry Anestia diperbarui 22 Jan 2016, 10:58 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2016, 10:58 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook kini menjadi salah satu sarana alternatif orang-orang untuk berinteraksi, baik personal maupun massal. Dengan jumlah pengguna mencapai 1,44 miliar, tak heran Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terpopuler di dunia. 

Tanpa disadari, Facebook telah menciptakan sebuah "komunitas" di antara orang-orang. Terciptanya ini didasari oleh banyak hal, mulai dari kegemaran, obrolan tertentu, hobi, dan lain-lain. 

Maka itu, sebagaimana dilaporkan Wired, Jumat (22/1/2016), lembaga pemeringkat televisi (TV Ratings), Nielsen menambahkan Facebok sebagai salah satu barometer pemeringkat acara TV. Hal ini didasari dari obrolan (conversations) yang lalu-lalang di jejaring besutan Mark Zuckerberg tersebut.

Nielsen sebelumnya telah melacak berbagai obrolan di Twitter dalam tiga tahun terakhir untuk kepentingan rating acara di TV. Rencananya, setelah Facebook, Nielsen juga menyertakan Instagram dalam rating konten sosialnya.

Kendati demikian, dalam prosesnya, Nielsen tak hanya mengandalkan data dari obrolan yang dibagikan ke publik, tetapi juga menggunakan agregasi dan data anonimus dari obrolan pribadi. 

"Setiap hari penggemar televisi dari belahan dunia menggunakan Facebook untuk ngobrol soal acara TV dan artis yang disukainya. Bagi mereka, hal itu penting," ujar Nick Grudin, Director of Media Partnership di Facebook.

Kini obrolan itu akan dihitung sebagai penentu acara mana yang menarik perhatian mereka. 

(Cas/isk)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya