Liputan6.com, Jakarta - Ketika mendengar ada robot polisi yang dapat melawan tindak kriminal, mungkin tak sedikit dari Anda yang menganggap hal itu hanya dapat terjadi di film.
Nyatanya, baru-baru ini mahasiswa di Tiongkok berhasil mengembangkan robot polisi yang ditujukan untuk mengatasi aksi terorisme dan kerusuhan.
Dikutip dari laman Tech Times, Sabtu (30/4/2016) robot yang diberi nama AnBot ini merupakan hasil karya mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Pertahanan Dalam Negeri Tiongkok. Untuk mendukung tugasnya, robot ini dibekali kemampuan analisis intelejen dan navigasi otomatis.
Baca Juga
Meskipun memiliki bentuk yang sedikit unik, para pengembang percaya kemampuan AnBot cukup mumpuni. Hal ini disebabkan AnBot juga memiliki sensor yang didesain menyerupai telinga, mata, dan otak manusia.
Advertisement
Baca Juga
Robot ini juga dapat bekerja penuh selama delapan jam tanpa memerlukan pengisian daya. Tak hanya itu, robot ini juga dapat berpatroli di daerah yang cukup luas dengan kecepatan kurang dari 1,6 km per jam.
Penduduk yang berada dalam kondisi berbahaya dan berada dekat dengan AnBot juga dapat memanfaatkan robot ini untuk menghubungi aparat keamanan. Dengan menekan tombol SOS, robot ini akan segera mengirimkan notifikasi ke polisi terdekat.
AnBot juga dapat diperintahkan untuk menembus daerah berbahaya, merekam video, dan memberi sentakan listrik apabila dibutuhkan. Instruksi yang ditujukan pada AnBot akan dikirimkan melalui perintah dari remote controller.
Robot ini sudah diperkenalkan pada publik saat acara Chongqing Hi-Tech di Tiongkok beberapa waktu lalu. Namun, belum dapat dipastikan kapan dan berapa jumlah robot yang akan dioperasikan di jalanan Tiongkok.
(Dam/Ysl)