Tri Indonesia Ingin Perluas Cakupan 4G di Bandung

Sekalipun memiliki spektrum frekuensi teknologi seluler generasi keempat (4G) terbatas, Tri Indonesia berupaya perluas cakupan layanan.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 11 Okt 2016, 14:22 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2016, 14:22 WIB
Tri Indonesia
Acara road show Parade #Ambisiku di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekalipun memiliki spektrum frekuensi teknologi seluler generasi keempat (4G) terbatas, Tri Indonesia berupaya perluas cakupan layanan tersebut di Bandung khususnya dan Jawa Barat umumnya.

4G Tri memiliki sumber daya 10 MHz, masing-masing beroperasi pada frekuensi 1.800 MHz dan 2.100 MHz atau relatif terbatas dibandingkan operator seluler para pesaingnya. Selama ini, kedua frekuensi tersebut hanya sebatas menggunakan layanan 2G dan 3G.

Menurut Chief Commercial Officer Tri Dolly Susanto, sejak awal tahun ini sudah ada enam kota yang menjadi target perluasan cakupan 4G di Indonesia yakni Batam, Pontianak, Makassar, Jakarta, Bandung, dan Denpasar.

"Kami akan perluas layanan di Bandung secara intens karena kota ini memiliki karakter pengguna internet berbeda dengan kota lainnya. Bandung banyak mahasiswa, jadi konsumsi layanan data internet lebih dominan. Konsumsi internet mahasiswa di Bandung rata-rata 8 jam per hari, ini 30 persen lebih tinggi dibandingkan lima kota lain," ungkapnya di Bandung, akhir pekan lalu kepada tim Tekno Liputan6.com.

Secara nasional, layanan trafik data berkisar 1.200 hingga 1.300 terabyte per hari yang dilayani oleh 39.054 menara telekomunikasi (BTS). Hingga akhir semester I 2016, Tri memiliki 56,5 juta pelanggan dengan 70 persen pelanggannya anak muda 15-25 tahun, dengan pola penggunaan terbesar pada layanan data internet dibandingkan lainnya.

Dolly melanjutkan, anak perusahaan Hutchison ini menargetkan bisa menyediakan akses internet 4G dengan cakupan 80 persen dari total area Bandung pada akhir semester pertama tahun depan.

Target ini dinilai realistis karena 20 persen pelanggan Tri telah memakai perangkat yang mendukung 4G LTE. Di sisi lain, dukungan infrastruktur yang telah mendukung layanan 4G bahkan telah ada sejak empat tahun silam.

"Ada 20 persen pengguna pakai perangkat yang siap 4G, tapi belum aktif gunakan. Karenanya, kami akan dorong dengan memperluas cakupan 4G di daerah-daerah yang memiliki basis pengguna besar dan aktifkan perangkat di BTS yang telah siap 4G," imbuhnya.

Menurut dia, strategi perluasan itu juga sejalan dengan visi dan misi Tri Indonesia sebagai operatornya anak muda yang berusaha memberikan pengaruh positif untuk mewujudkan mimpi dan ambisi dalam hidupnya.

(Msu/Ysl)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya