Analis: Akan Lebih Banyak PHK di Perusahaan Teknologi

Seorang analis memprediksi tahun 2016 dan 2017 akan jadi tahun penuh PHK bagi perusahaan teknologi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 17 Okt 2016, 12:58 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 12:58 WIB
PHK
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Liputan6.com, Jakarta - Awal tahun ini, analis Trip Chowdhry dari Global Equities Research memprediksi tahun 2016 akan jadi tahun penuh PHK bagi perusahaan teknologi. Bahkan, Chowdhry memerkirakan angka PHK bakal mencapai 330.000 pegawai dari seluruh perusahaan teknologi.

Seperti diketahui, bulan Maret IBM memutus hubungan kerja karyawannya. Selanjutnya, Yahoo memecat 15 persen karyawannya Februari lalu. Kemudian bulan April Intel menyebut akan merumahkan 12.000 karyawannya tahun ini.

"Pemutusan hubungan kerja yang pernah saya prediksikan benar-benar terjadi," kata Chowdhry baru-baru ini sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari IEEE Spectrum, Senin (17/10/2016).

Ia menambahkan, para karyawan yang telah dirumahkan tak akan lagi mendapatkan pekerjaan di perusahaan teknologi. "Mereka akan tetap menganggur dan keahlian yang dimilikinya akan menjadi usang," kata Chowdhry.
 
Lantas apa penyebab perumahan karyawan ini? Chowdhry menyebut, sebagian besar PHK terjadi karena pergeseran di industri teknologi. Menurutnya, saat ini dunia industri bertransformasi ke arah mobile dan cloud.


Ia juga menyebut, angka PHK bakal lebih buruk pada 2017. Menurut prediksinya, pada bulan Maret 2017, gelembung teknologi akan meledak.

Beberapa prediksi Chowdhry melibatkan juga perusahaan-perusahaan besar sekelas EMC yang akan memangkas 28.000 karyawan, VMWare 5.100 karyawan, HP Enterprise 72.000 karyawan, HP Inc 14.000 karyawan, IBM 150.000 karyawan, Cisco 28.000 karyawan, Oracle 33.000 karyawan, Microsoft 23.000 karyawan, dan lain-lain. Dengan demikian, ia merevisi perkiraannya, yakni total 369.000 karyawan akan di-PHK.

Memang, belum semua perusahaan mengumumkan tanggal pemutusan kerja. Di sisi lain, juga banyak perusahaan mencoba menyembunyikan PHK karyawannya.

"Microsoft misalnya, diam-diam merumahkan 200-250 karyawannya tiap pekan. Lalu menurut bukti yang dikumpulkan Watching IBM, IBM merumahkan karyawannya dalam secara bertahap," tutur Chowdhry.

Bukan hanya perusahaan besar, startup pun diprediksi bakal merumahkan karyawannya. "Saat melihat perusahaan besar memecat karyawan, ini jadi indikasi bahwa seluruh basis pelanggan sedang berjuang," kata Chowdhry.

"Startup pun juga sama. Satu-satunya yang melindungi mereka adalah saat ini masih diberi suntikan dana hingga akhir tahun atau tahun depan. Namun, di bulan Maret atau April, startup juga akan berjuang keras," ujar Chowdhry.

Ia memprediksi startup akan kesulitan mendapatkan pendanaan tambahan, sebab ada kejenuhan di Silicon Valley, New York, dan Timur Tengah. "Gelembung itu akan pecah dan dampaknya pada industri teknologi akan terjadi dua tahun lagi," pungkas Chowdhry.

(Tin/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya