Honda Siap Suntik Dana Investasi untuk Grab

Grab telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Honda Motor untuk sejumlah inisiatif yang berkaitan dengan layanan GrabBike

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 12 Des 2016, 15:39 WIB
Diterbitkan 12 Des 2016, 15:39 WIB
Grab
Grab adalah sebuah perusahaan layanan dan jasa berbasis aplikasi yang berlokasi di Singapura.

Liputan6.com, Jakarta - Grab baru saja mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan Honda. Melalui kerja sama ini, perusahaan asal Jepang itu disebut telah melakukan investasi strategis.

Investasi yang dimaksud adalah kolaborasi pada sejumlah inisiatif untuk meningkatkan manfaat bagi pengemudi di semua negara yang mengoperasikan GrabBike. Hanya tak diungkap lebih lanjut inisiatif seperti apa yang akan dikembangkan dua perusahaan tersebut. 

Dikutip dari Reuters, Senin (12/12/2016), investasi Honda ini merupakan kelanjutan dari pendanaan sebesar US$ 750 juta yang sebelumnya diumumkan pada September tahun ini. Ketika itu, startup asal Malaysia ini memperoleh pendanaan dari Softbank, perusahaan telekomunikasi asal Jepang.

"Kami berada dalam tahap perencanaan seperti apa kemitraan ini akan berjalan, dan ada sejumlah cabang. Namun satu hal yang jelas ada penjualan sepeda motor Honda di sejumlah kawasan tersebut (wilayah operasi GrabBike)," tutur presiden Grab Ming Maa. 

Maa yang baru bergabung dengan Grab pada Oktober 2016 juga tak menampik bahwa ada kemungkinan kerja sama ini akan berkembang. Salah satu yang mungkin saja terjadi adalah kerja sama pada kendaraan roda empat.

Kesepakatan dengan Honda ini merupakan yang kali pertama dilakukan Grab bersama perusahaan mobil. Karena itu, Grab dalam hal ini juga membuka pembicaraan dengan produsen otomotif lain.  

Pengumuman ini sendiri keluar tak lama setelah perusahaan finansial Tokyo Century Corp. melakukan investasi strategi ke Grab. Namun, sama seperti kali ini, tak diungkap seperti apa bentuk investasi tersebut.

Grab sendiri dalam beberapa bulan terakhir memang tengah berupaya melakukan ekspansi layanan di Asia Tenggara. Untuk melakukan hal tersebut, perusahaan rintisan itu pun telah mendapatkan sejumlah pendanaan hingga akhir tahun ini.

Sampai semester satu 2016, pertumbuhan layanan GrabCar dan GrabBike naik hingga 250 kali lipat secara tahunan di Indonesia. Menurut CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan beberapa waktu lalu, Indonesia dilihat sebagai pasar bernilai US$ 15 miliar untuk layanan ride-hailing.

Tak hanya dari sisi layanan kendaraan, Grab juga berencana meningkatkan bisnis lewat layanan pembayaran mobile, GrabPay di tiap regional. Untuk di Indonesia, GrabPay kini sudah mendukung pengisian dari sejumlah kanal pembayaran.

(Dam/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya