Liputan6.com, Tiongkok - Menurut perusahaan riset Counterpoint Research, Oppo R9 berhasil melengserkan iPhone sebagai smartphone paling laris. iPhone gagal mempertahankan titel tersebut untuk pertama kalinya sejak 2012.
Dilansir CNBC, Selasa (31/1/2017), iPhone 6s terjual sebanyak 12 juta unit pada 2016 atau sekira 2 persen dari total penjualan ponsel di Tiongkok. Sedangkan Oppo dengan Oppo R9 memimpin dengan penjualan hampir 17 juta unit dengan pangsa pasar 4 persen.
Data riset itu sekaligus menandai untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, iPhone tidak menjadi smartphone paling laris di Tiongkok.
Advertisement
Sebaliknya, hasil manis dituai oleh Oppo, yang kini merupakan merek smartphone dengan pertumbuhan tercepat di Tiongkok. Kesuksesan Oppo tak lepas dari strategi perusahaan yang merilis smartphone spesifikasi kelas atas dengan harga murah.
Baca Juga
Dalam riset itu disebutkan bahwa lemahnya penjualan iPhone 6s pada tahun lalu, disebabkan konsumen lebih tertarik dengan seri iPhone 7. Smartphone terbaru Apple itu baru dirilis pada kuartal IV 2016.
Secara keseluruhan, pengapalan smartphone di Tiongkok naik 6 persen dari tahun lalu menjadi 465 juta unit. Pengapalan Oppo naik 109 persen, sedangkan Vivo 78 persen dan Huawei naik 21 persen.
Sedangkan pengapalan smartphone Apple turun 21 persen dan Xiaomi yang pernah menjadi "kesayangan" industri smartphone Tiongkok, mengalami penurunan 22 persen.
Menurut Research Director Counterpoint, Neil Shah, iPhone 8 akan menjadi kunci kebangkitan Apple di Negeri Tirai Bambu. Smartphone tersebut memiliki sejumlah fitur yang diyakini dapat menarik minat konsumen Tiongkok yaitu fast charging, layar OLED, daya baterai lebih besar, dan dual kamera.
"Kebanyakan fitur tersebut tidak ada di iPhone 6s. Sedangkan iPhone 7 Plus memang memiliki daya tahan baterai lebih besar dan dual kamera, tapi masih jauh dari jangkauan kebanyakan konsumen Tiongkok karena harganya. Layar OLED diyakini akan dimiliki oleh iPhone 8, dan menurut saya smartphone itu akan menjadi kunci bagi Apple," ungkap Shah.
(Din/Isk)