Liputan6.com, California - Apple memastikan tak ada aksi peretasan yang disebut-sebut telah dilakukan sekelompok hacker (peretas) pada sekitar 600-an akun iCloud yang terhubung dengan perangkat besutannya. Namun, Apple belum mengetahui kebenaran data yang dimiliki kelompok itu.
"Tak ada kebocoran pada sistem Apple, termasuk iCloud dan Apple ID," ujar juru bicara perusahaan asal Cupertino itu, seperti dikutip dari Fortune, Kamis (23/3/2017).
Dugaan awal, alamat email dan password akun tersebut diperoleh dari platform lain yang sebelumnya telah berhasil diretas.
Advertisement
Salah seorang sumber menyebut, ada kesamaan nama dan password dari akun iCloud kali ini dengan data yang bocor dari LinkedIn beberapa waktu lalu. Kebocoran yang terjadi pada 2012 itu disebut-sebut berhasil membobol informasi lebih dari 100 juta akun.
Baca Juga
Apple juga menuturkan, pihaknya secara aktif memonitor untuk mencegah akses dari pihak luar sekaligus bekerja sama dengan pihak berwajib.
Untuk itu, pemilik akun disarankan selalu memakai password yang kuat dan tak menggunakannya pada platform lain.
Untuk diketahui, aksi peretasan akun iCloud terkini diklaim merupakan aksi dari kelompok yang bernama Turkish Crime Family. Kelompok tersebut dilaporkan meminta tebusan senilai US$ 150 ribu (Rp 2 miliar) dalam bentuk mata uang Bitcoin sebagai tebusan agar akun-akun yang mereka milik tak dihapus.
Mereka juga menghadirkan video, screenshots email, dan akses ke akun email yang dipakai untuk menghubungi Apple. Kendati demikian, Apple menolak permintaan tersebut dan mengancam melaporkannya ke pihak berwenang.
Aksi serangan siber yang menyasar pengguna perangkat Apple sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, akun sejumlah seleb diretas karena lemahnya keamanan dari akun tersebut, bukan berasal dari sistem Apple.
(Dam/Isk)