Presiden Prancis: Negara Harus Punya Pola Pikir Startup

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negara seharusnya punya pola pikir dan bergerak seperti startup.

oleh M Hidayat diperbarui 16 Jun 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 13:00 WIB
Emmanuel Macron (AP)
Emmanuel Macron (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron memaparkan visinya untuk masa depan digital.

Dalam salah satu sesi di konferensi Viva Technology di Paris, Macron yang menjadi salah satu pembicara, mengatakan bahwa ia ingin Prancis melakukan revolusi, sehingga menjadi negara yang punya pola pikir dan bergerak seperti startup.

Mengutip Reuters, Jumat (16/6/2017), Macron berulang kali mengatakan ingin merevisi undang-undang ketenagakerjaan guna memberi lebih banyak kekuatan pengambilan keputusan kepada perusahaan dan mengurangi pajak perusahaan.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa bagi inovator dan pengusaha, negara seharusnya bertindak sebagai "enabler", bukan "penghalang".

"Ketika seorang pengusaha sangat sukses, ia mendapat stigmatisasi, dan secara umum, ia dikenai pajak. (Hal semacam, red.) ini sudah berakhir!" ujar Macron di hadapan para pendiri startup, investor, dan mahasiswa

Saat ini dunia startup di Prancis mulai mendapat traksi. Hal ini antara lain berkat nilai modal ventura untuk startup di Prancis yang mengalami peningkatan pesat dan harapan tinggi terhadap pemerintahan Macron yang akan menghadirkan iklim pemerintahan yang "ramah" bagi pelaku startup.

Sebelumnya selama masa kampanye Macron menjanjikan akan mengalokasikan dana senilai 10 miliar euro untuk inovasi. Ia menilai Prancis tidak hanya perlu melakukan revolusi teknologi, tetapi juga mengubah ekosistem di semua sektor bisnis secara menyeluruh.

(Why/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya