Liputan6.com, Jakarta - Startup teknologi identik dengan pendiri dan karyawan dari generasi muda. Mereka diyakini memiliki semangat tinggi dan menyukai tantangan yang menunggu di depan mereka.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi startup bernama EverYoung. Karyawan startup berbasis di Korea Selatan itu hanya berasal dari generasi lanjut usia (lansia) di atas 55 tahun.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
EverYoung merupakan startup dengan layanan pemantauan konten (content monitoring). "Kami ingin melibatkan lansia di aktivitas ekonomi," kata Kim Seong-Kyu, salah seorang manajer di EverYoung, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (14/6/2017).
Karyawan lansia di EverYoung dilatih menggunakan platform di Naver, semacam Google versi Korea Selatan, untuk memeriksa informasi di Naver Maps, dan memantau konten di platform untuk blog. Mereka juga dilatih untuk memiliki kecakapan lainnya di bidang TIK, bahkan kadang-kadang ikut serta di kelas coding untuk anak sekolah.
Bila sebagian orang menyangka para lansia "lamban" dalam bekerja atau tidak mampu beradaptasi dengan teknologi, karyawan lansia di EverYoung justru membuktikan bahwa kesenjangan keterampilan di aktivitas ekonomi yang berfokus pada teknologi di Korea Selatan, tidak menghalangi mereka untuk turut aktif di sana.
"Saya mencoba mengikuti perkembangan zaman dan saya ingin sekali belajar keterampilan baru. Saya telah mengambil begitu banyak keterampilan TIK baru di sini dan menikmati datang bekerja setiap pagi," kata salah seorang karyawan berusia 83 tahun.
(Why/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: