Samsung Bantah Bikin Ponsel Lemot seperti Apple

Samsung mengeluarkan pernyataan baru terkait dugaan perusahaan telah sengaja menurunkan performa ponsel.

oleh Andina Librianty diperbarui 24 Jan 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2018, 15:00 WIB
Consumer Launch Galaxy A8
Consumer Launch Galaxy A8 dan Galaxy A8+ di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (19/1/2018). Foto: Dokumen Samsung

Liputan6.com, Jakarta - Samsung dan Apple tengah menjalani pemeriksaan di Italia, lantaran diduga sengaja membuat ponsel obsolescence (usang) dengan menurunkan performanya. Kedua perusahaan dicurigai melakukan hal tersebut untuk membuat konsumen membeli unit baru.

Sebelum laporan tentang pemeriksaan di Italia muncul, pihak Samsung menegaskan, tidak pernah sengaja menurunkan performa ponsel. Namun menyusul laporan baru dari Italia, Samsung kembali mengeluarkan pernyataan serupa.

Samsung menjelaskan, tidak ada penurunan performa CPU yang disebabkan baterai menua. Perusahaan asal Negeri Ginseng itu juga bersedia memberikan segala informasi yang dibutuhkan untuk membuktikan rencana obsolescence tidak termasuk dalam praktik bisnisnya.

"Samsung tidak memberikan pembaruan software untuk mengurangi performa produk selama siklus hidup perangkat. Kami akan sepenuhnya bekerja sama dengan otoritas Italia untuk investigasi Market and Competition di Italia untuk mengklarifikasi fakta," tulis Samsung dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Softpedia, Rabu (24/1/2018).

Persoalan kesengajaan menurunkan performa ponsel pertama kali menjadi sorotan setelah Apple mengakui telah melakukan hal tersebut.

Apple beralasan harus melakukan hal tersebut untuk bisa mengatasi degradasi baterai pada iPhone, sebagai cara mencegah shutdown (mati) mendadak.

Samsung Pakai Metode Lain

Konsumen diperkenankan menjajal fitur pada Galaxy A8 dan Galaxy A8+ di ajang consumer launch (Foto: Dokumentasi Samsung)Samsung sebelumnya mengungkap menggunakan metode berbeda untuk mengatasi degradasi baterai, tanpa mengurangi performa ponsel. Perusahaan mengklaim memiliki komitmen kuat terkait kualitas produk.

"Kualitas produk selalu menjadi prioritas utama Samsung. Kami memastikan memperpanjang daya tahan baterai perangkat mobile Samsung melalui langkah-langkah keamanan dengan banyak lapisan, mencakup algoritma software yang mengatur pengisian baterai saat ini dan durasi pengisian baterai. Kami tidak menurunkan perfoma CPU melalui pembaruan software selama siklus hidup ponsel," ungkap pihak Samsung pada akhir Desember 2017.

Terlepas dari sejumlah pernyataanya, jika pemeriksaan yang dilakukan Pemerintah Italia membuktikan Samsung dan Apple bersalah, maka keduanya akan dikenakan denda jutaan dolar karena melanggar regulasi Italian Consumer Code.

Soal iPhone Lemot, Bos Apple: Pengguna Tak Baca Pemberitahuan

Tim Cook mengantongi perangkat yang diduga iPhone 8 (Sumber: The Verge)

Persoalan Apple yang sengaja menurunkan kinerja iPhone lawas melalui pembaruan software belum juga usai. Setelah dikritik terus-menerus oleh berbagai pihak, CEO Apple Tim Cook, akhirnya buka suara.

Cook dalam sebuah sesi wawancara dengan ABC beberapa waktu lalu, menjelaskan bahwa Apple tidak pernah berniat merahasiakan soal penurunan kinerja iPhone kepada para pengguna.

Menurutnya, Apple sudah memberitahukan mengenai hal tersebut dalam catatan pembaruan iOS, tapi banyak pengguna tidak membacanya.

"Ketika kami merilis pembaruan software, kami menjelaskannya. Namun, saya pikir tidak banyak orang yang memperhatikannya. Mungkin kami harus lebih jelas lagi (memberi informasi)," kata Cook,

Kendati demikian, Cook atas nama Apple tetap menyampaikan permintaan maaf kepada pengguna atas persoalan tersebut.

"Kami meminta maaf sedalam-dalamnya kepada siapa pun yang berpikir kami memiliki motivasi lain," pungkasnya.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya