Liputan6.com, Jakarta - Teknologi 5G diketahui sudah mencapai tahap rampung. Ini artinya, para operator bersiap untuk mengadopsi teknologi tersebut demi menghadirkan koneksi internet cepat.
Teknologi mobile generasi kelima ini dikabarkan akan siap digunakan pada 2020. Namun beberapa negara maju sudah lebih dulu mengujinya dan bahkan akan menggunakan 5G sebelum 2020. Melihat kesiapan negara-negara ini soal implementasi 5G, bagaimana dengan Indonesia?
Advertisement
Baca Juga
Menurut Country Manager Qualcomm Indonesia Shannedy Ong, teknologi 5G memang sudah rampung. Namun demikian, ia tidak bisa memastikan kapan teknologi ini bisa diadopsi di Tanah Air.
"Kalau diminta pendapat dari Qualcomm, sepertinya belum ada rencana solid (kapan) 5G bisa digunakan di sini. Yang kita dengar 5G itu sudah hampir difinalisasi di sini, mungkin trial-nya tahun ini," kata Shannedy di gelaran Qualcomm Media New Year Gathering yang diadakan di restoran Kila Kila, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Ia menilai pemerintah harus memenuhi sejumlah upaya untuk mengadopsi 5G, seperti inovasi, kolaborasi, dan regulasi.
"Jadi memang sudah tersedia, tetapi masih banyak kompleksitas dan persyaratan yang harus di-address sama pemerintah," tandasnya.
Â
Uji Coba 5G di Asian Games
Sebelumnya, pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sudah lebih dulu merencanakan uji coba 5G di turnamen Asian Games 2018 yang akan diadakan pada Agustus mendatang.
Disampaikan Menkominfo Rudiantara, teknologi 5G yang akan diuji di Asian Games 2018 bukanlah seperti teknologi 5G yang akan digunakan di Olimpiade 2020 di Jepang.
"Teknologi ini merupakann uji coba 5G fix wireless dengan kecepatan super kencang dan bisa tembus 100 Mbps," ujar pria yang karib disapa Chief RA tersebut.
Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, Menkominfo membuka kesempatan bagi siapa pun untuk menguji coba 5G. Panduannya sendiri merujuk pada Peraturan Menteri Kominfo nomor 5 2016.
Advertisement
Qualcomm dan 5G
Sebagai perusahaan teknologi Qualcomm optimistis kalau 5G adalah teknologi yang menjadi kunci di masa depan.
CEO Qualcomm Stephen Mollenkopf berkata, "5G bukan hanya soal menghadirkan kecepatan tinggi. Teknologi ini akan mengubah kehidupan banyak orang dalam berbagai hal."
Menurutnya, banyak pihak menganggap 5G hanya sebatas perulangan dari 3G dan 4G, tetapi dengan sejumlah fitur yang lebih advanced dari teknologi pendahulunya.
Saat ini, beberapa negara telah siap memasuki era 5G, seperti Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Sementara kebanyakan negara berkembang di kawasan Asia justru masih mengadopsi teknologi 3G dan 4G.
"Teknologi ini dapat merangkul lebih banyak ragam perangkat berbeda yang lebih kompleks dan akan memberikan keuntungan bagi perekenomoian dan kehidupan masyarakat," pungkasnya.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: