Liputan6.com, Jakarta - Di antara sederet pemilik uang kripto terkaya yang dirilis Forbes, ada seorang sosok yang cukup menarik perhatian, yakni seorang lelaki berusia 24 tahun.
Sosok tersebut adalah Vitalik Buterin yang kekayaan kripto miliknya ditaksir mencapa $500 juta atau kira-kira setara dengan Rp 6,8 trililun!
Advertisement
Baca Juga
Kekayaan yang dimiliki Vitalik tentu bukan akibat faktor hoki semata, melainkan karena ia adalah sosok jenius yang berhasil mendirikan Ethereum, sebuah platform blockhain yang menunjang transaksi elektronik.
Berkat pencapaiannya, majalah Fortune pun tidak segan-segan menobatkan Vitalik dengan julukan 'boy genius'.
Untuk lebih lengkapnya, simak kisah Vitalik Buterin yang memiliki harta kripto ratusan juta dollar berikut ini.
Anak Berbakat, Jenius, dan Pekerja Keras
Vitalik Buterin lahir pada 31 Januari 1994. Ia termasuk generasi milenial.
Dmitry Buterin, ayah Vitalik, adalah seorang ilmuwan komputer. Ia dan istrinya akhirnya memutuskan untuk beremigrasi ke Kanada demi mendapat kesempatan kerja yang lebih baik.
Semenjak usia dini, Vitalik sudah dikenal jenius dalam pelajaran matematika dan ditempatkan di kelas khusus untuk mereka yang berbakat.
Saat ia berusia 17 tahun, ia belajar tentang bitcoin dari ayahnya. Dari situ, Vitalik memulai petualangannya di jagat uang kripto.
Advertisement
'Berkelana' Mencari Ilmu
Demi menunjang pemahamannya tentang dunia kripto, Vitalik memutuskan untuk traveling alias berkelana untuk mencari ilmu. Perjalanannya dimulai di San Jose, California.
Namun jangan salah, berbeda dengan kawula muda lainnya yang berkelana naik gunung atau pergi ke pantai, yang Vitalik lakukan adalah berkelana untuk mencari ilmu demi mengembangkan ilmunya.
Vitalik akhirnya memutuskan untuk dropout dari universitasnya di Ontario demi mengembangkan Ethereum.
Pada 2014, Vitalik terpilih untuk mendapatkan beasiswa sebesar US$100.000 dari Thiel Felllowship yang dibuat oleh Peter Thiel, seorang pemodal ventura dan petinggi Facebook.
Berkolaborasi dengan Perusahaan Besar
Ethereum yang dibangun Vitalik berhasil menarik perhatian perusahaan raksasa teknologi seperti Intel dan Microsoft.
Selain perusahaan teknologi, ternyata perusahaan pelayanan finansial JPMorgan Chase & Co, Credit Suisse, Mastercard, dan Thomson Reuters Corps juga turut bergabung untuk mengembangkan keamanan, privasi, dan skalabilitas dari Ethereum.
Perkumpulan tersebut menamakan dirinya sebagai Enteprise Ethereum Alliance dan sudah memiliki lebih dari 100 perusahaan sebagai anggota.
Banyak dari perusahaan yang bergabung merupakan bagian dari perusahaan Fortune 500. Institusi pendidikan seperti Singapore University of Social Sciences juga turut tercatat sebagai anggota.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement