Liputan6.com, Jakarta - Zaman sekarang museum tidak hanya mengoleksi lukisan atau fosil zaman purba kala. Ada museum beruang Teddy di Pulau Jeju, ada museum lilin Madame Tussauds, dan ada juga museum Doraemon di Jepang.
Ada lagi satu museum unik, yaitu Museum of Hoax yang mengumpulkan kabar-kabar hoax dari masa ke masa.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya mengumpulkan hoax, Museum of Hoax juga memberikan klarifikasi tentang hoax yang mereka kumpulkan. Jadi, para pengunjung bisa tahu cerita sebenarnya di balik sebuah hoax.
Bila ingin melihat koleksi museum ini, cukup kunjungi situs resminya di sini.Â
Di situs hoaxes.org, ada kumpulan arsip foto-foto hoax, kumpulan hoax makhluk-makhluk mitos seperti monster loch ness dan bigfoot, serta pareidolia, yaitu fenomena ketika manusia melihat atau mendengar sesuatu yang kemudian dianggap penampakan.
Â
Â
Â
Hoax Pareidolia Masih Subur
Bila pada zaman dulu hoax tentang hewan mistis sangat populer, zaman sekarang yang populer adalah hoax politik dan juga hoax dalam bentuk pareidolia.
Paraidolia adalah ketika seseorang mengira telah melihat atau mendengar suatu, padahal sebetulnya tidak ada apa-apa.
Yang paling sering adalah paraidolia secara visual. Kejadian seperti itu sudah santer masuk berita kala ada seseorang yang melihat "penampakan" di suatu benda. Contohnya kasus-kasus penampakan figur suci di suatu benda, mulai di pohon sampai di pancake.
Mungkin ada yang berpikir bahwa pareidolia hanya terjadi pada penyuka mitos, tapi faktanya itu juga terjadi pada orang-orang yang menggemari eksplorasi angkasa luar, seperti penampakan di Mars.
Kasus heboh pareidolia di Mars lainnya adalah penampakan sesosok wanita pada 2015. Pernah juga ada kasus penampakan sarkofagus dan mata Horus di permukaan Mars. Ada pula penampakan wajah Donald Trump di Mars.
Namun jangan terkecoh, hal-hal itu hanyalah contoh dari kasus pareidolia.
Advertisement
Melawan Hoax
Cara melawan hoax sebetulnya cukup sederhana, yakni jangan gampang percaya pada berita-berita yang kamu baca di Internet.
Hati-hati pula bila mendapat kabar atau broadcast yang mengandung klaim-klaim sensasional. Cek juga sumber dari berita yang kamu dapatkan meskipun berita itu berasal dari anggota keluarga sekali pun.Â
Periksalah apakah sumbernya kredibel atau jangan-jangan sumbernya tidak jelas. Bila kabar yang kamu terima tidak menyertakan sumber yang jelas, jangan langsung percaya, apalagi sampai ikut menyebarkan.
Cobalah untuk kroscek dulu ke sumber-sumber lain yang terpercaya sebelum menyebarluaskan berita tidak jelas.Â
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: