Liputan6.com, Jakarta - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani meminta generasi muda atau yang acap kali disebut generasi zaman now, untuk tak menjadi penyebar hoax.
Hal ini disampaikannya melalui video dalam acara diskusi publik "melawan hoax dengan budaya literasi dan bermedia sosial yang sehat", di Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Diponegoro, Jakarta Pusat.
Baca Juga
"Jadilah generasi yang sehat, yang cerdas, dan mampu mencerna setiap informasi dan tidak ikut serta dalam menyebarkan berita atau informasi yang tidak benar atau hoax," ucap Puan Maharani, Jumat (9/2/2018).
Advertisement
Putri Ketua Umum PDIP ini meminta agar generasi muda dapat secara bijak dan cerdas menggunakan serta memperdayakan peran teknologi dan internet dengan sehat. Semuanya ini demi kemajuan Indonesia.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya adik-adik generasi muda, generasi zaman now yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Dapat secara bijak dan cerdas dalam menggunakan serta memperdayakan peran teknologi dan internet dengan sehat," ungkap Puan.
Dia mengatakan, penyebaran hoax dan ujaran kebencian dapat menimbulkan kegaduhan, kekacauan, dan mengancam persatuan bangsa. Karena itu, masyarakat harus cerdas dalam menggunakan internet dan media sosial.
"Jadilah generasi yang mampu menggunakan internet dan media sosial secara cerdas untuk mewujudkan Indonesia hebat," Puan Maharani menandaskan.
Hoax Bertentangan dengan Pancasila
Maraknya hoax atau berita bohong menjadi perhatian Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Dia menyebut, hoax bertentangan dengan dasar negara Pancasila.
Mega pun memberikan tips untuk melawan hoax dan ujaran kebencian, yaitu berkomunikasi dengan baik dan memaksimalkan peran keluarga untuk menyaring dan mencegah berkembangnya hoax dan ujaran kebencian.
Saran Mega itu disampaikan oleh Wakil Sekjen DPP PDIP Eriko Sotarduga dalam diskusi publik bertema, "Melawan Hoax dengan Budaya Literasi dan Bermedia Sosial yang Sehat", di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.
"Tadi secara khusus Ibu Ketum menyampaikan bahwa ini bertentangan dengan ideologi kita, dengan dasar negara kita yaitu Pancasila. Nah ini bertentangan dengan budaya dasar negara kita yang memang berkomunikasi dengan baik," ucap Eriko yang membacakan pesan Megawati di lokasi, Jumat (9/2/2018).
Daerah-daerah di Indonesia, kata Eriko, memiliki bahasa-bahasa yang indah, menyampaikan teguran dengan bahasa baik, dengan pantun, dan ini harusnya menjadi pembelajaran. Disebutkan juga bahwa Pancasila harus menjadi pegangan dan dasar dalam berkomunikasi yang baik.
"Disitu kan jelas silanya. Yang intinya apa? Gotong royong. Gotong royong itu apa, itu berkomunikasi dengan baik, kepada siapa saja, kepada saudara kita, kepada siapapun yang baru kita kenal melalui gadget melalui media sosial," tukas Wakil Sekjen DPP PDIP Eriko.
Advertisement