Menkominfo Ingin Startup Unicorn Ke-6 Indonesia dari Fintech

Menkominfo Rudiantara bahkan sudah sedikit membocorkan perusahaan fintech asal Indonesia yang siap menyandang predikat startup unicorn ke-6 dari Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 17:30 WIB
Deklarasi Internet Bebas Hoax
Menkominfo Rudiantara memberi sambutan saat acara Deklarasi Internet Bebas Hoax dalam Pilkada 2018, Jakarta, Rabu (31/1). Dalam kegiatan ini ditandatangani nota kesepakatan aksi antara Bawaslu, Kemkominfo dan KPU. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara sempat menargetkan Indonesia akan memiliki lima startup unicorn di 2019.

Optismisme itu muncul dari jumlah startup unicorn Indonesia saat ini yang sudah mencapai empat startup. 

Terkini, ia berharap jumlah minimal lima startup unicorn itu dapat dilampaui. Bahkan, ia menginginkan agar startup unicorn keenam di Indonesia berasal dari perusahaan yang bergerak di financial technology (fintech).

"Kalau 2019 kan target kita minimal ada lima unicorn. Kalau minimal kan berarti ada lebih dari lima dong. Nah, saya berharap yang keenam ini bisa datang dari fintech," tuturnya.

Sekadar informasi, saat ini memang sudah ada empat startup unicorn asal Indonesia.

Empat perusahaan yang dimaksud adalah Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia. Adapun predikat unicorn disematkan pada startup yang berhasil mencatat nilai valuasi minimal US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.

Saat ditanya perusahaan fintech mana yang dimaksud akan menjadi menjadi unicorn, pria yang akrab dipanggil Chief RA itu sempat membeberkan sedikit petunjuk terkait perusahaan tersebut.

"Sebenarnya gampang, browsing aja. Cari fintech yang paling besar volumenya. Clue-nya itu peer-to-peer lending dan sudah mencatat transaksi satu triliun. Pokoknya ceklah. Kalau yang kelima, dari bidang lainnya," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

Menilik perkataan Rudiantara tersebut, besar kemungkinan startup fintech yang dimaksud adalah Modalku. Menurut laporan terbaru, Modalku telah mencairkan pinjaman modal usaha sebesar Rp 1,22 triliun di tahun ini.

Perusahaan yang didirikan pada 2016 ini juga mencatat prestasi sebagai peer-to-peer (P2P) lending platform yang mencetak total pendanaan terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Menkominfo Targetkan Lebih dari 5 Unicorn di Indonesia

Kemkominfo
Menkominfo Rudiantara di Indosat Ooredoo Digital Economic Briefing 2017, Kamis (16/11/2017). (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Sebelumnya, Rudiantar memang sempat menyatakan dirinya optimistis akan ada lebih dari lima startup unicorn dari Indonesia pada 2019. Sebab, hingga saat ini saja sudah ada empat startup unicorn dalam negeri.

"Awalnya saya menargetkan ada lima startup di Indonesia pada 2019. Namun dengan kondisi yang ada saat ini, bukan tak mungkin kita bisa memiliki lebih dari lima startup unicorn di tahun itu," ujarnya saat peluncuran program Nexticorn tahun lalu. 

Ia juga sempat mengungkap kandidat startup Indonesia yang diprediksi akan menyandang predikat unicorn. Ada 44 startup anak bangsa, menurut Rudiantara, yang berpotensi menjadi unicorn.

Penasaran, startup apa saja yang diprediksi kuat akan memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Cek daftarnya di tautan berikut ini. 

 

Program Kemkominfo Siapkan Startup Unicorn Indonesia

Menkominfo Rudiantara
Menkominfo Rudiantara menghadiri program Next Indonesian Unicorn. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Kemkominfo pun menggandeng sejumlah pelaku yang dianggap mengerti ekosistem startup untuk membantu perkembangan perusahaan rintisan Tanah Air. Salah satunya dengan menghadirkan program Next Indonesian Unicorn atau disingkat Nexticron.

Program ini merupakan bentuk kerja sama Kemkominfo dengan Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) dan Ernst & Young Indonesia. Melalui Nexticorn, startup akan dipertemukan dengan investor global dan nasional untuk memperoleh pendanaan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menuturkan program ini hadir untuk membantu perusahaan rintisan mendapatkan pendanaan. Harapannya, para startup ini memiliki nilai lebih di depan investor.

Akan tetapi, Wakil Ketua II Amvesindo Donald Wihardja mengatakan, program ini dirancang untuk mempermudah startup menggalang dana, terutama di level series B dengan menghadiri ajang pertemuan antar investor dan startup. 

"Program ini diharapkan dapat mempermudah startup menggalang dana dengan nilai US$ 5 juta ke atas. Untuk itu, kami akan menghadirkan Nexticorn di ajang ternama yang mempertemukan para startup dengan investor," ujarnya.

(Bawono/Dam)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya