Raih Pendanaan Rp 300 Miliar, Proyek Blockchain Ini Siap Masuk Indonesia

Proyek ini akan memanfaatkan data perdagangan dan tingkah laku untuk sebuah ekosistem perdagangan yang dapat membangun sistem kredit dan zona perdagangan bebas internasional berbasis blockchain.

oleh Iskandar diperbarui 20 Jun 2018, 14:01 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2018, 14:01 WIB
Presentasi Silkchain di hadapan para pimpinan bisnis Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta. Dok: Silkchain
Presentasi Silkchain di hadapan para pimpinan bisnis Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta. Dok: Silkchain

Liputan6.com, Jakarta - Proyek blockchain pertama yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem perdagangan internasional, Silkchain, mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar US$ 22 juta atau sekitar Rp 300 miliar dari sejumlah private investor.

Tingginya antusiasme masyarakat terbukti dari sekitar 600 ribu anggota yang membentuk komunitas sendiri sebagai antisipasi mereka terhadap Silkchain. Proyek global yang ditunggu-tunggu tersebut berencana untuk memasuki pasar Indonesia.

Untuk diketahui, Silkchain merupakan proyek dari beberapa pimpinan bisnis-bisnis internasional yang dikepalai Osell Group dengan mendirikan International Trade Digitalization Commission (ITDC).

Menurut keterangan tertulisnya, Rabu (20/6/2018), Proyek ini akan memanfaatkan data perdagangan dan tingkah laku untuk sebuah ekosistem perdagangan yang dapat membangun sistem kredit dan zona perdagangan bebas internasional berbasis blockchain. Mereka berkomitmen untuk membentuk Jalur Sutra versi teknologi blockchain.

Jalur Sutra, sebuah jalur perdagangan kuno, telah membangun banyak hubungan perdagangan antar negara yang masih bertahan sampai sekarang. Menurut WTEx (2018) , perdagangan Indonesia dan Tiongkok sendiri pada tahun 2017 sudah mencapai US$ 23 miliar.

Sebagai salah satu negara yang paling penting di Jalur Sutra, maka tidak heran bila  sampai pada saat ini Tiongkok adalah tujuan yang paling banyak mengimpor barang dari Indonesia.

Dengan mengetahui hal tersebut, maka penggunaan teknologi blockchain untuk perdagangan lintas batas ingin dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Silkchain, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, tim pimpinan mereka telah mempresentasikan Silkchain di hadapan para pimpinan bisnis Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta. Pada acara tersebut, mereka membuka kesempatan investasi dan kerja sama sebelum peluncuran resminya di Tanah Air.

 

Tim Silkchain

Presentasi Silkchain di hadapan para pimpinan bisnis Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta. Dok: Silkchain
Presentasi Silkchain di Hotel Fairmont, Jakarta. Dok: Silkchain

Tim Silkchain terdiri dari presiden-presiden Kamar Dagang dan Industri (KADIN), pimpinan-pimpinan perdagangan, serta pelaku-pelaku elit di politik dan bisnis dari berbagai negara. Wakil Presidennya, Djunaidi Lie, merupakan CEO PT Paloma Shopway, salah satu perusahaan distribusi nasional terbesar di Indonesia.

Presiden Silkchain sendiri, Abdullah Saeed Al-Mobty mempunyai grup bisnis terbesar di Saudi Arabia dan telah ikut andil dalam proyek-proyek konstruksi di negara tersebut. Wakil Presiden Eksekutifnya, Kevin Fenn, juga salah satu anggota dari KADIN Internasional Silkroad.

Tim Silkchain diklaim merupakan orang-orang pilihan dari berbagai negara yang mempunyai pengaruh besar pada kegiatan dan aktivitas perdagangan lintas batas di dunia.

Dengan pengalaman dan pengaruh anggota-anggota tim Silkchain di perdagangan, jumlah dana yang terkumpul, jumlah komunitas, dan rencana pembuatan Jalur Sutra versi teknologi blockchain, maka tidak heran bahwa proyek Silkchain merupakan proyek yang paling diantisipasi.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya