Apple Gelontorkan Rp 4 Triliun untuk Energi Bersih di Tiongkok

Dana ini digunakan Apple untuk perusahaan rekanan dan pemasok, agar menggunakan energi yang ramah lingkungan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Jul 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2018, 08:00 WIB
Apple Resmi Buka Visitor Center di Apple Park
Pengunjung menghadiri pembukaan Visitor Center di kawasan Apple Park di Cupertino, California, Jumat (17/11). Di dalamnya terdapat area untuk penjualan produk-produk, seperti iPhone, iPad, Apple Watch, MacBook dan merchandise bermerek. (AP/Eric Risberg)

Liputan6.com, Cupertino - Sejak dipimpin Tim Cook, Apple terus berbenah. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah menciptakan ekosistem perusahaan yang bersih dan ramah lingkungan, termasuk perusahaan rekanan.

Karena itu, Apple mengumumkan investasi terbaru untuk mempromosikan energi bersih di Tiongkok.

Seperti diketahui, kebanyakan perusahaan rekanan Apple--terutama pemasok komponen-komponen penting--ada di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (15/7/2018), Apple akan menggelontorkan US$ 300 juta (sekitar Rp 4 triliun) untuk mendukung program ini. Nantinya, ada 10 pemasok dan manufaktur rekanan yang terlibat dalam program tersebut.

Uang yang disiapkan Apple itu akan dipakai untuk mengembangkan listrik dengan energi terbarukan (renewable energy) di Tiongkok.

Perusahaan menargetkan program tersebut dapat menghasilkan listrik dalam kapasitas besar. Apple sendiri sejak sudah berkomitmen menggunakan energi bersih untuk operasional perusahaan.

Perusahaan menargetkan dapat menciptakan empat gigawatt energi terbarukan pada 2020, lebih besar dari rencana sebelumnya, yakni tiga gigawatt.

Saat ini, Apple sudah menggunakan energi terbarukan untuk 100 persen fasilitasnya di seluruh dunia.

Awal 2018, Apple juga membantu sejumlah perusahaan pemasoknya mengembangkan teknologi baru untuk mengurangi efek rumah kaca selama proses produksi.

Selain perusahaan rekanan, toko resmi Apple juga didukung dengan energi ramah lingkungan. Salah satunya adalah toko resmi Apple yang berlokasi di Singapura. 

Apple Store ini beroperasi sepenuhnya dengan energi panas matahari. Selain toko, kantor Apple di One North juga memanfaatkan teknologi panas matahari, sehingga menjadikannya perusahaan pertama di Singapura yang memanfaatkan energi terbarukan.

Apple Menjadi Perusahaan Teknologi Paling Ramah Lingkungan

Apple Resmi Buka Visitor Center di Apple Park
Area kafe yang ada di Visitor Center kawasan Apple Park yang resmi dibuka untuk umum di Cupertino, California, Jumat (17/11). Di sana pengunjung bisa makan, minum, dan bercengkerama dengan suguhan pemandangan indah. (AP/Eric Risberg)

Atas upayanya itu, tak heran Apple mendapat predikat sebagai perusahaan teknologi paling ramah lingkungan pada 2017. 

Selama tiga tahun berturut-turut, menurut laporan organisasi lingkungan hidup Greenpeace, perusahaan berbasis di Cupertino itu berhasil menduduki peringkat pertama sebagai perusahaan paling 'hijau'.

Selain Apple, Google dan Facebook juga masuk ke dalam daftar perusahaan paling ramah lingkungan. Sejak 2012 Apple telah berkomitmen untuk bertransisi menjadi perusahaan yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan dalam pengoperasiannya.

Langkah itu juga berlaku untuk kantor pusat terbaru yang kini masih dalam tahap pembangunan. Rencananya, kantor itu akan beroperasi dengan mengandalkan energi terbarukan yang disokong oleh panel solar dengan luas mencapai 65 ribu meter persegi. 

Sejak di bawah kepemimpinan Tim Cook, Apple telah bertransformasi menjadi perusahaan yang peduli pada isu-isu lingkungan. Hal itu ditunjukkan dengan melaksanakan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi emisi gas karbon pada pabrik rekanannya di Tiongkok.

Bahkan, energi bersih yang disiapkan ini akan menjadi lini bisnis tersendiri dari Apple. Melalui anak perusahaan yang diberi nama Apple Energy LLC, perusahaan berencana menjual listrik bertenaga matahari untuk pasar Amerika Serikat.

Markas Megah Apple Dibuka Bareng Peluncuran iPhone 8

Apple Resmi Buka Visitor Center di Apple Park
Pengunjung menggunakan iPad saat melihat Augmented Reality (AR) di area khusus Visitor Center kawasan Apple Park di Cupertino, California, Jumat (17/11). Mereka bisa melihat salah satu panel surya terbesar di dunia hadir di Apple Park (AP/Eric Risberg)

Jadwal pembukaan Apple Park diundur dari April 2017. Namun, Apple Park kini dipastikan akan siap beroperasi pada 12 September 2017. Momen tersebut berbarengan dengan peluncuran iPhone 8.

Apple Park sendiri disebut sebagai area perkantoran terbesar Apple. Gedung raksasa yang berlokasi di Cupertino, California, Amerika Serikat (AS) ini mengusung arsitektur dengan desain melingkar seperti UFO. Maka tak mengherankan, Apple Park sering dijuluki sebagai gedung UFO milik Apple.

Kini, pembangunan Apple Park sudah mencapai tahap akhir. Pada tahap sebelumnya, bangunan dan lanskap interiornya sudah rapi. Selain itu mereka juga telah memasang panel solar yang menutupi bagian atap gedung.

Melihat kemegahan Apple Park, tentu biaya pembangunan gedung memakan jumlah begitu besar. Disebut-sebut, Apple menghabiskan sekitar US$ 5 miliar atau Rp 66,6 triliun.

Nah, berikut kumpulan foto tahap akhir pembangunan Apple Park yang begitu megah sebagaimana Tekno Liputan6.com rangkum dari Mirror pada Minggu (3/9/2017).

Maket 3D Apple Park. Di tengah-tengah gedung UFO ada taman besar dengan danau, membentang hijau dan asri. Sekadar informasi, Apple Park digagas oleh pendiri Apple Steve Jobs.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya