Saham Tumbang, Posisi Bos Facebook sebagai Orang Terkaya Ikut Merosot

Kini, CEO Facebook Mark Zuckerberg dilaporkan berada di urutan delapan daftar orang terkaya di dunia karena nilah saham yang menurun drastis.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Jul 2018, 09:33 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 09:33 WIB
[Bintang] Mark Zuckerberg
Tawa Mark Zuckerberg sebelum dirundung masalah pencurian data pengguna Facebook. (AFP/LLUISE GENE)

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan nilai saham Facebook yang terjadi pada penutupan saham Rabu, 25 Juli 2018, berimbas pada harta sang CEO, Mark Zuckerberg. Forbes melaporkan, kekayaan Zuckeberg terjun bebas sebanyak US$ 18,8 miliar atau setara Rp 272 triliun.

Parahnnya, penurunan harta Zuckerberg ini terjadi hanya dalam waktu dua jam. Hal ini membuat kekayaan Zuckerberg turun dari angka Rp 1.191 triliun ke angka US$ 63,6 miliar atau setara Rp 919 triliun.

Mengingat nilai kekayaannya turun dratis, posisi bos Facebook sebagai daftar orang terkaya nomor empat pun harus merosot. Dikutip dari Forbes Real-Time Rangkings, Jumat (27/7/2018), kini posisi Zuckerberg ada di urutan delapan atau turun empat peringkat.

Sekadar informasi, menurut bursa saham, nilai saham Facebook turun hingga lebih dari 16 persen di bursa saham New York.

Pada pukul 17.30 waktu New York, saham Facebook turun 16 persen ke angka US$ 181,89 per lembarnya. Dalam waktu singkat, yakni pukul 17.48, saham Facebook turun lagi ke angka US$ 167 per lembar.

Padahal, majalah Forbes mencatat, nilai kekayaan Zuck pernah mencapai US$ 82,4 miliar atau setara Rp 1.191 triliun. Hal itu tidak lepas dari kesuksesan Facebook yang turut mendongkrak harta sang pendiri. 

Di Luar Ekspektasi

Mark Zuckerberg
CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Sekadar diketahui, nilai saham Facebook jatuh pada laporan laba kuartal kedua. Hal ini tentu di luar ekspektasi analis, terutama terkait pertumbuhan pendapatan dan jumlah pengguna aktif per harinya di Amerika Utara dan Eropa.

Facebook memang tengah mengalami kesulitan dalam beberapa bulan terakhir, terutama berkaitan dengan kasus penyalahgunaan data pengguna yang melibatkan firma konsultasi politik Cambridge Analytica.

Setidaknya menurut laporan, 87 juta pengguna Facebook di seluruh dunia telah disalahgunakan.

Zuck pun harus mengikuti rapat dengar pendapat dengan anggota Kongres AS dan Parlemen Inggris.

Selanjutnya pada kuartal kedua, Facebook gagal memenuhi proyeksi analis Wall Street terkait dengan pertumbuhan pendapatan dan pengguna aktif harian.

Meski nilai saham Facebook sudah turun sangat jauh, nilai saham Facebook kali ini masih lebih tinggi dibandingkan pada 27 Maret silam.

Saat itu, 10 hari setelah kasus Cambridge Analytica ramai diketahui publik, nilai saham Facebook "hanya" US$ 152,22 per lembar saham. Kekayaan Zuck juga turun drastis menjadi US$ 61 miliar pada saat itu.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya