Liputan6.com, Jakarta - Apple merumahkan lebih dari 200 karyawannya dari divisi Project Titan. Divisi ini fokus mengerjakan berbagai hal terkait mobil otonomos. Demikian menurut informasi orang dalam perusahaan.
Juru bicara Apple mengakui adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dan mengatakan, perusahaan masih melihat peluang di bidang lain, misalnya machine learning.
Advertisement
Baca Juga
"Kami memiliki tim yang sangat berbakat yang bekerja pada sistem otonom dan teknologi terkait di Apple. Saat tim fokus pekerjaan mereka pada beberapa bidang utama di 2019, beberapa kelompok dipindahkan ke proyek lain di perusahaan. Misalnya, mereka bekerja di machine learning dan inisiatif lain di seluruh Apple," kata juru bicara tersebut.
Perusahaan menyebut, pihaknya mengetahui masih ada peluang besar pada sistem otonom. "Apple memiliki kemampuan unik untuk berkontribusi dan ini merupakan proyek machine learning paling ambisius yang pernah ada," kata Apple sebagaimana dikutip dari laman CNBC, Jumat (25/1/2019)
Padahal, sebelum merumahkan karyawan, pada Agustus 2018, Apple mempekerjakan VP Engineering Tesla Doug Field untuk memimpin tim Project Titan bersama Bob Mansfielfd.
Adapun kelompok yang di-PHK adalah karyawan yang masih relatif baru. Karyawan lain yang juga terkena dampak restrukturasi Project Titan masih tetap bekerja di Apple, namun pindah ke berbagai divisi lain.
Eksekutif Apple tetap bungkam terhadap prospek bisnis mobil otonom perusahaan. Pada 2016, Apple juga menghentikan karyawan dari divisi yang sama dan menggeser strateginya.
Perusahaan Mengagumkan
Selama dua tahun berturut-turut, Apple menjadi perusahaan yang paling dikagumi di dunia. Demikian menurut hasil survei Fortune, yang dikutip Tekno Liputan6.com dari Forbes, Rabu (23/1/2019).
Laporan menyebutkan, kondisi keuangan Apple dan penjualan iPhone telah berubah drastis dalam dua bulan terakhir.
Dalam survei yang dilaksanakan Oktober hingga November 2018, yakni saat performa Apple sedang bagus-bagusnya, Apple berhasil menyabet gelar perusahaan paling dikagumi.
Namun, sayangnya pada November 2018, Apple merilis laporan yang mengecewakan pada kuartal keempat 2018. Terlebih, penjualan iPhone mereka diklaim terus menurun.
Tidak hanya itu, Apple juga harus merelakan nilai sahamnya terus meorost sejak November 2018 hingga Januari 2019.
"Mereka mendapatkan nilai bagus tahun ini. Tahun depan, kita lihat apa yang akan terjadi," tutur Douglas Elam dari Fortune.
Daftar 10 besar perusahaan yang paling mengagumkan ini memuat sejumlah perusahaan teknologi raksasa asal AS yakni Google, Apple, dan Amazon.
Sayangnya, perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia Facebook harus puas berada di urutan ke-44 daftar perusahaan paling mengagumkan.
Padahal, tahun lalu Facebook menjadi perusahaan mengagumkan nomor 12 di seluruh dunia. Penurunan drastis ini ditengarai karena masalah privasi data yang menjeratnya pada 2018.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement