Tak Cuma iPhone, Penjualan Smartphone Ini Juga Loyo di Tiongkok

Pada kenyataannya, bukan hanya Apple yang 'sengsara' menghadapi ekonomi Tiongkok yang disebut sedang lemah.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 07:30 WIB
[Bintang] Ilustrasi ponsel
Ilustrasi pengguna smartphone. (Sumber Foto: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Awal Januari 2019, Apple menyurati investornya untuk memaparkan pedoman pemasukan perusahaan di kuartal pertama tahun 2019.

Hal ini salah satunya disebabkan karena melemahnya ekonomi dan gagalnya penetrasi varian iPhone baru di Tiongkok.

Menurut data analis dari IDC, ini adalah tahun ketiga penurunan Apple secara berturut-turut, dan menyalahkan kombinasi harga iPhone yang makin mahal dan pembaruan yang tak begitu terasa. Hal ini membuat pengguna tak terburu-buru berganti ke iPhone yang baru.

Pada kenyataannya, bukan hanya Apple yang 'sengsara' menghadapi ekonomi Tiongkok yang disebut sedang lemah.

Uniknya, hal ini juga dialami oleh vendor-vendor tuan rumah. Kecuali Huawei yang pengkapalan smartphone miliknya justru naik 23,3 persen.

Tercatat, Xiaomi, Oppo, dan Vivo mengalami penurunan berdasarkan data yang dikutip oleh Phone Arena.

Oppo dan Vivo yang sebenarnya memiliki pertumbuhan dan penjualan spektakuler di negara-negara berkembang, sayangnya justru agak loyo di kandang sendiri.

Padahal kedua vendor ini seharusnya sama-sama kuat di negeri sendiri. Bahkan disebut, penjualan Oppo Find X dan Vivo NEX S yang revolusioner tak bisa mengatasi penurunan angka penjualan mereka.

Untuk Xiaomi sendiri, melalui penetrasi ke India yang sedang mengalami peningkatan pengguna smartphone yang pesat, sebetulnya justru berhasil menembus peringkat 4 produsen smartphone terbesar. Namun di kuartal IV 2018, penjualannya di kandang sendiri pun menurun.


Samsung Juga Terdampak

Samsung Galaxy A9
Peluncuran Samsung Galaxy A9 dan A7 di 4x Fun, Kuala Lumpur, Malaysia. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Selain itu, tren penjualan smartphone secara keseluruhan memang sedang menurun.

Samsung pun terkena getahnya, pasalnya raksasa teknologi Korea Selatan tersebut mengalami penurunan penjualan smartphone dan menurunnya permintaan produksi prosesor dan chipset.

Hal ini tentu berimbas menurunnya laba bagi Samsung.


Persaingan yang Ketat

Samsung MWC
Pengunjung booth Samsung di MWC 2018 melihat-lihat ekosistem Smart Home. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Namun, ketika Apple menyalahkan perang dagang Tiongkok sehingga menurunnya penjualan produknya di salah satu pasar andalan Apple tersebut, Samsung juga punya kambing hitam.

Ketatnya persaingan jadi hal yang dikeluhkan Samsung, terutama produk smartphone besutan vendor Tiongkok.

Persaingan ketat tersebut sedikit banyak mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengesampingkan Samsung.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya