Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menganggap target 3.500 startup pada 2024 oleh Cawapres nomor 2 Ma'ruf Amin sangat mungkin terwujud.
Rudiantara mengatakan, saat ini Indonesia sudah memiliki ribuan startup. Namun, menurut Rudiantara, yang diinginkan adalah perusahaan rintisan yang melewati inkubasi dan akselerasi.
Advertisement
Baca Juga
Setelah melalui masa inkubasi dan akselerasi, startup nantinya akan siap untuk mendapatkan pendanaan seri berikutnya, bukan hanya mendapat seed capital.
Rudiantara mengatakan, sebelumnya pemerintah telah memiliki program 1.000 startup yang ditargetkan akan tercapai pada 2020.
1.000 startup tersebut merupakan startup yang sudah mengikuti program inkubasi dan akselerasi.
"Targetnya 2020 tetap 1.000 startup," tutur Rudiantara di Jakarta, Senin (18/3/2019).
Menurut data terakhir, saat ini dari target 1.000 startup di 2020, sudah ada sekitar 584 startup yang sudah mengikuti akselerasi dan inkubasi.
Pendanaan Seri E
Rudiantara mengatakan, jika 1.000 startup tersebut nantinya sudah mengikuti inkubasi dan akselerasi, nantinya para startup bisa mendapatkan pendanaan seri E.
"Untuk pendaan 1.000 itu artinya kita sama-sama siapkan, yang mereka harus lewati itu lewat proses. Karena sekarang ada yang klaim saya startup dan tinggal kasih kartu nama. Ya bagus, tetapi apakah dia sudah lewati akselerasi dan inkubasi?" tanya Rudiantara.
Pasalnya, menurut Rudiantara, para investor (sebelum berinvestasi) melihat apakah startup sudah melewati proses inkubasi dan akselerasi atau belum.
"Nah, (diharapkan) 1.000 itu adalah yang sudah melewati itu satu stage sehingga seed capital-nya sudah lewat dan mereka siap untuk pendanaan seri E," kata Rudiantara.
Advertisement
Disebut-sebut dalam Debat Cawapres
Sebelumnya dalam acara Debat Calon Wakil Presiden RI, Cawapres Ma'ruf Amin mengatakan bersama Calon Presiden (Capres) Joko Widodo menargetkan akan terbentuk 3.500 usaha rintisan (startup) di Indonesia sampai 2024.
"Dengan adanya infrastruktur digital telah tumbuh usaha startup yang dalam tempo 5 tahun, kita telah kembangkan 1.000 startup. Padahal di Iran untuk 1.000 startup memerlukan 10 tahun," jelas dia saat Debat Cawapres di Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Keberadaan perusahaan rintisan yang terus tumbuh ini diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan yang besar bagi masyarakat. Dengan demikian jumlah pengangguran yang sudah turun bisa lebih turun lagi.
Dia juga memastikan jika jumlah pekerja asing di Indonesia masih terkendali. Angkanya disebut hanya 0,01 persen dari jumlah pekerja di Indonesia.
Pengendalian keberadaan pekerja asing ini karena aturan yang ada. "Tenaga kerja asing di Indonesia terkendali dengan aturan yang ada. Jumlahnya di bawah 0,01 persen dan itu adalah paling rendah di seluruh dunia sehingga kita bisa," katanya.
Dia mengatakan untuk memberikan lapangan kerja akan bekerja sama dengan dunia usaha dan memberikan akses keuangan. Dengan demikian, akan tumbuh lapangan kerja.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: