Bisnis Smartphone Xiaomi Semakin Kuat di Indonesia

Berdasarkan laporan pendapatan Xiaomi, bisnis smartphone di berbagai negara mengalami pertumbuhan, termasuk di Indonesia.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Mar 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2019, 14:00 WIB
Xiaomi
Redmi Note 7. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi baru saja mengumumkan pencapaiannya sepanjang tahun fiskal 2018 yang berakhir pada 31 Desember. Berdasarkan laporan pendapatannya, bisnis smartphone di berbagai negara mengalami pertumbuhan, termasuk di Indonesia.

Untuk bisnis smartphone, Xiaomi membukukan pendapatan sekira RMB113,8 miliar, naik 41,3 persen pada tahun fiskal 2018. Pertumbuhan ini didorong jumlah penjualan smartphone dan rata-rata harga jual (ASP).

Bisnis smartphone Xiaomi memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan keseluruhan bisnis perusahaan. Meski pasar smartphone global mengalami penurunan 4,1 persen year-on-year, pengapalan smartphone Xiaomi justru mencapai 118,7 juta unit pada 2018, naik 29,8 persen dari tahun sebelumnya.

Tiongkok merupakan pasar terbesar Xiaomi dengan menyumbang 60 persen dari total penjualan. Penjualan smartphone Xiaomi di pasar internasional pun berlangsung baik.

Mengutip data Canalys, Xiaomi mengungkapkan pengapalan smartphone untuk wilayah Eropa Barat tumbuh 415,2 year-on-year. Perusahaan menempati posisi ke empat dalam hal pengapalan smartphone pada tahun lalu.

India dan Indonesia juga memainkan peran penting. Pengapalan smartphone di India terus mengalami pertumbuhan, dan menempati posisi nomor satu selama enam kuartal berturut-turut.

Di Indonesia, Xiaomi menduduki peringkat ke dua dalam hal pengapalan smartphone, dengan pertumbuhan 299,6 persen year-on-year.

Total Pendapatan RMB 174,9 Miliar

Logo Xiaomi
Logo Xiaomi (Foto: Agustin Setyo Wardani / Liputan6.com)

Grup Xiaomi membukukan pendapatan RMB 174,9 miliar atau berkisar Rp 367 triliun, dengan pertumbuhan 52,6 persen year-on-year. Pendapatan internasional tumbuh 118,1 persen, atau menyumbang 40 persen untuk total pendapatan.

Di luar dari smartphone, bisnis Xiaomi lain juga terus mengalami pertumbuhan. Berbagai produk IoT dan gaya hidupnya membukukan pendapatan RMB43,8 miliar atau berkisar Rp 92 triliun.

"Di 2018, Xiaomi terus bersinar, bahkan dalam menghadapi persaingan ketat dari rekan-rekan domestik dan internasional. Hal ini berkat model bisnis "triatlon" kami," jelas CEO Xiaomi, Lei Jun.

Xiaomi pun akan melanjutkan ekspansi global ke berbagai pasar baru pada tahun ini. Perusahaan asal Tiongkok itu akan mereplikasi kesuksesan di India, serta sejumlah pasar kunci lain seperti Indonesia dan Eropa Barat.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya