Trump Izinkan Huawei Kembali Berbisnis dengan Perusahaan AS

Presiden Trump mengindikasikan perusahaan-perusahaan AS akan diizinkan kembali untuk melakukan penjualan kepada Huawei.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Jun 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2019, 15:00 WIB
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing
Presiden AS Donald Trump didampingi Presiden China Xi Jinping saat upacara penyambutannya di Beijing (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela G20 Summit yang berlangsung di Osaka, Jepang.

Keduanya bicara mengenai kemungkinan "gencatan senjata" dalam perang dagang antara AS-Tiongkok yang kini berlangsung.

Sebagaimana dikutip The Verge, Minggu (30/6/2019), Trump mengumukan kedua negara akan mengadakan peninjauan terkait hubungan dagang mereka.

Selain itu menurut Trump, AS akan menunda penerapan tarif baru, hingga waktu yang belum ditentukan.

Ia juga mengindikasikan, perusahaan-perusahaan AS akan diizinkan kembali untuk melakukan penjualan kepada Huawei. Meski begitu, tak jelas kapan hal tersebut akan diperbolehkan.

Laporan The Washington Post menyebut, Trump akan mengadakan pertemuan dengan para pejabat di AS guna membahas mengenai pelonggaran tekanan AS pada Huawei.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Ada Keputusan Formal

20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sebelum melakukan pertemuan di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4). Isu perdagangan dan Korea Utara diperkirakan menjadi isu utama pembahasan kedua pemimpin negara tersebut. (AP Photo/Alex Brandon)

Sampai saat ini, pihak AS belum membuat keputusan formal mengenai Huawei. Namun, media menyebut, kedua negara akan terus melakukan negosiasi.

Sekadar informasi, perusahaan-perusahan AS selama ini telah menghentikan kerja sama dengan Huawei.

Huawei sendiri merupakan salah satu perusahaan paling besar di Tiongkok, sekaligus jadi penyedia solusi telekomunikasi terbesar di dunia.

Tekanan dari AS kepada Huawei disebut-sebut karena AS ketakutan bahwa produk-produk Huawei mampu menimbulkan risiko keamanan dan pencurian data oleh pihak Tiongkok.


Huawei Masuk ke Daftar Hitam Perdagangan AS

Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Departemen Perdagangan AS memasukkan Huawei ke daftar entitas. Akibatnya, kerja sama antara perusahaan-perusahaan teknologi AS dengan Huawei terhenti dan rantai pasokan Huawei terputus.

Misalnya saja, Google yang menghentikan lisensi berbayar Android untuk smartphone Huawei.

Perusahaan pembesut chipset AS yang menyetop pasokan mereka, Microsoft yang juga putus hubungan dengan Huawei, sampai-sampai Huawei dilarang menggunakan microSD card ke perangkatnya.

(Tin/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya