Aruna Buka Suara soal Isu Investasi SoftBank

CEO Aruna, Farid Naufal Aslam, buka suara soal isu investasi SoftBank Group.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Nov 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 10:30 WIB
Ilustrasi Startup Lokal Aruna
Ilustrasi Startup Lokal Aruna

Liputan6.com, Jakarta - CEO Aruna, Farid Naufal Aslam, buka suara soal pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, beberapa waktu lalu tentang isu investasi SoftBank Group. Ia mengonfirmasi kabar tersebut, tetapi belum bisa memberikan pernyataan resmi mengenai hal itu.

"Ya, sesuai dengan berita yang disampaikan. Kami baru bisa tanggapi, kalau sudah ada komentar resmi. Namun, Aruna memang sedang mencari pendanaan juga," tutur Farid saat ditemui di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kamis (31/10/2019).

Diungkapkan Farid, banyak investor dunia saat ini tertarik dengan sektor perikanan Indonesia, termasuk Aruna. Hal ini tak lepas dari peran penting Indonesia di perikanan dunia.

"Indonesia memiliki peranan penting di perikanan dunia, makanya banyak yang tertarik. Namun, saya belum bisa bilang sekarang," jelas Farid.

Saat ini soal pendanaan, kata Farid, Aruna masih dalam early stage (tahap awal). Namun, ia berharap Aruna bisa menjadi pemimpin pasar di e-Commerce perikanan dunia.

"Dalam lima tahun ke depan, kami berharap bisa menjadi market leader perikanan dunia. Beberapa negara pun sudah mengundang kami untuk penetrasi ke pasar mereka, terutama Tiongkok, untuk melakukan eksplorasi. Kami pekan depan juga akan ke Amerika Serikat (untuk eksplorasi)," ungkapnya.

Aruna berdiri secara resmi sebagai sebuah perusahaan pada 2016. Namun baru menemukan pola bisnis yang tepat pada sekira 2017-2018.

 

Aruna Diakui Pasar Luar Negeri

Aruna merupakan e-Commerce perikanan yang membantu menghubungkan para nelayan dan pembeli dari Indonesia dan luar negeri.

Sebagian besar hasil tangkapan mitra Nelayan Aruna diekspor ke luar negeri yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Permintaan paling banyak saat ini berasal dari Tiongkok.

Aruna juga akan mencoba mengeksplorasi pasar Eropa, tetapi fokusnya saat ini di Asia Tenggara, Tiongkok, dan AS. Indonesia juga merupakan salah satu pasar Aruna. Komoditas perikanan yang dijual adalah kepiting, lobster, dan berbagai macam ikan.

Aruna saat ini memiliki 60 karyawan, di luar local heroes yang berjumlah 20 orang di berbagai wilayah Indonesia. Mereka membantu menghubungkan pembeli dengan para nelayan.

Aruna saat ini bekerja sama dengan lebih dari 5 ribu mitra nelayan di 15 titik provinsi Indonesia. Perusahaan menargetkan wilayah layanannya akan bertambah menjadi 28 lokasi pada akhir tahun ini.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya