Kementerian Pertahanan Spanyol Batasi Pegawai Pakai Perangkat Huawei

Kementerian Pertahanan Spanyol dilaporkan memblokir akses semua perangkat Huawei dari server datanya, termasuk email pegawai.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Des 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2019, 09:00 WIB
Huawei HQ
Device Laboratory milik Huawei di Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertahanan Spanyol dilaporkan memblokir akses semua perangkat Huawei dari server datanya, termasuk email pegawai. Hal ini dilaporkan oleh media Spanyol La Informacion.

Dilansir GSM Arena, Minggu (1/12/2019), kebijakan pemerintah tersebut hanya berlaku di lingkungan kementerian pertahanan. Pemerintah Spanyol tidak memblokir perangkat Huawei untuk konsumen.

Para pegawai Kementerian Pertahanan Spanyol masih diizinkan menggunakan perangkat Huawei. Namun, mereka harus menggunakan perangkat lain di luar Huawei, untuk mengakses data dari server kementerian, termasuk email.

Sambungan koneksi ke server akan langsung diputus, jika pegawai masih menggunakan perangkat Huawei untuk mengakses server.

Pemblokiran oleh Kementerian Pertahanan Spanyol ini kian menambah pembatasan terhadap bisnis Huawei.

Seperti diketahui, pemerintah Amerika Serikat (AS) juga melakukan pembatasan serupa, bahkan Huawei dibatasi berbisnis dengan perusahaan-perusahaan AS.

Alasan Pemblokiran Tidak Diungkapkan

Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Kementerian Pertahanan Spanyol sejauh ini tidak mengungkapkan alasan pemblokiran. Namun pemerintah Spanyol disebut memiliki alasan yang sama dengan AS, yakni mencurigai Huawei memata-matai data pribadi pengguna.

Huawei sendiri berulang kali membantah tudingan tersebut. Seorang juru bicara Huawei mengatakan kepada La Informacion, Huawei telah berbisnis di 170 negara selama 30 tahun terakhir, tapi tidak pernah mengalami insiden terkait keamanan siber.

"Kemanan adalah prioritas tertinggi bagi perusahaan," kata juru bicara tersebut.

(Din/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya