Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provisi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan ternyata memiliki situs untuk memantau penyebaran virus corona di wilayah Ibu Kota. Situs ini berisi data orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah Jakarta.
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Rabu (11/3/2020), informasi soal penyebaran virus corona di Ibu Kota dapat dicek melalui situs corona.jakarta.go.id. Adapun data yang ada di situs ini dikumpulkan sejak 21 Januari 2020.
Selain data ODP dan PDP, ada pula pemetaan berdasarkan wilayah kota DKI Jakarta, jenis kelamin, termasuk perbandingan antara umur dan gender. Seluruh data yang ada di situs ini dilaporkan pula secara berkala ke Kementerian Kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Namun perlu diingat, situs ini tidak berisi informasi mengenai jumlah pasien positif dan meninggal karena virus corona (COVID-19). Sebab, wewenang untuk pemberitahuan resmi berasal dari Pemerintah Pusat.
Untuk informasi, ODP sendiri merupakan orang dengan gejala demam lebih dari 38 derajat celcius atau memiliki riwayat demam atau ISPA tanpa pneumonia, dan memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
Sementara PDP adalah orang yang mengalami gejala demam lebih dari 38 derajat celcius, ISPA dan pneumonia ringan hingga berat, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.
Bos Facebook Bentuk Gugus Tugas untuk Percepat Diagnostik Virus Corona
Di sisi lain, yayasan amal milik bos Facebook dan istri, Chan Zuckerberg Initiative, membentuk gugus tugas virus corona. Tujuannya adalah untuk melipatgandakan kapasitas pengujian dan diagnostik Covid-19 di Bay Area, San Francisco.
Diumumkan oleh Mark Zuckerberg lewat unggahan Facebook-nya, yayasannya akan mendanai akuisisi mesin diagnostik Covid-19 yang disetujui oleh FDA.
"Dengan akuisisi ini, akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Bay Area untuk menguji dan mendiagnosis kasus baru. Kami juga menjembatani koneksi antara laboratorium klinis di Stanford dan dan UCSF untuk membantu mendistribusikan beban pengujian di seluruh wilayah," kata CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam unggahan blognya, dikutip dari Business Insider, Rabu (11/3/2020).
The Chan Zuckerberg Initiative berharap, mesin diagnostik itu bakal siap pada 16 Maret mendatang. Meski begitu, tes hanya bisa dilakukan bagi pasien dengan gejala virus corona, dengan persetujuan dokter.
Wakil Presiden Yayasan Chan Zuckerberg Biohub Joe DeRisi mengatakan, saat epidemi virus corona terus tumbuh, kemampuan untuk menguji dan mendiagnosis kasus menjadi hal yang sangat penting. 189 ribu orang.
Advertisement
Mesin Diagnostik
"Pengadaan mesin diagnostik baru ini akan berdampak signifikan pada kemampuan kita untuk merespon wabah dengan cara lebih baik," katanya.
Adapun anggota gugus tugas corona ini terdiri dari pengurus Chan Zuckerberg Initiative dan Chan Zuckerberg BioHub. Kedua grup ini didanai oleh Zuckerberg dan Priscilla Chan, begitu juga dengan ilmuan dari Stanford University dan University of California San Francisco.
Pembentukan gugus tugas tersebut terjadi saat kapasitas AS masih terbatas menguji individu yang terkena Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut, kurang dari 2.000 orang telah diuji. Sementara, di Korea Selatan yang populasinya kurang dari seperenam penduduk AS telah menguji lebih dari 189 ribu orang.Â
(Dam/Ysl)