Siap-Siap, Pemerintah Akan Sebar Informasi Covid-19 via WhatsApp Blast

Bekerja sama dengan WhatsApp dan operator seluler, Kemkominfo akan membagikan informasi terkait Covid-19 via WhatsApp blast.

oleh Iskandar diperbarui 20 Mar 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 06:30 WIB
WhatsApp
WhatsApp (AP Photo/Patrick Sison, File)

Liputan6.com, Jakarta - Sebelumnya, pemerintah menyebarkan informasi terkait virus corona atau Covid-19 melalui SMS blast, bekerjasama dengan operator seluler dan BNPB.

Kini, menggandeng WhatsApp dan operator seluler, Kemkominfo akan membagikan informasi tersebut via WhatsApp blast.

Informasi itu akan digaungkan melalui akun chatbot WhatsApp bernama covid19.co.id. Namun, sebelum disebar ke publik, masyarakat akan menerima form terlebih dulu bagi yang bersedia menerima pesan blast.

"WhatsApp memberikan komitmen kebijakan khusus kepada Indonesia untuk menyalurkan pesan blast terkait pandemi Covid-19. Kami akan menyediakan form bagi publik yang bersedia menerima pesan blast," kata Menkominfo Johnny G. Plate, Kamis (19/3/2020) sore, melalui konferensi pers secara livestreaming di channel YouTube Kemkominfo TV.

WhatsApp sendiri saat ini hanya memberikan kebijakan tersebut secara ekslusif kepada dua negara yaitu Indonesia dan Singapura.

"WhatsApp dan Facebook yang tahu alasannya, tetapi itu hal yang tidak gampang, kepada saya disampaikan pembicaraan diskusi dengan pihak WhatsApp khususnya di kantor pusat di Amerika itu diskusinya panjang sekali dan meyakinkan bahwa usaha Indonesia membutuhkan bantuan dari semua pihak dan WhatsApp punya fasilitas itu," kata Johnny.

Adapun chatbot dan pesan blast pada WhatsApp diharapkan bisa uji coba (live trial) mulai Jumat, 20 Maret 2020 sore/malam.

Pada kesempatan ini, Johnny menegaskan akun chatbot terkait informasi resmi pemerintah soal Covid-19 tidak ada di platform lain, termasuk Telegram.

"Ini eksklusif untuk WhatsApp, belum untuk platform lain termasuk Telegram," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Ini Fitur Chatbot Covid-19 Besutan WhatsApp dan Kemkominfo

[Fimela] WhatsApp
Ilustrasi Media Sosial dan Aplikasi Chat | unsplash.com/@christianw

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kamis (19/3/2020), akan segera merilis hotline terkait COVID-19 di WhatsApp yang berbentuk chatbot.

Chatbot WhatsApp ini gratis dan dapat terselenggara berkat kemitraan dengan WhatsApp. Sejatinya chatbot ini dirancang untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat seputar COVID-19.

Terkait fitur, sebagai sumber informasi, layanan ini juga akan memberikan saran dan tips sederhana untuk mencegah dan melindungi dari dari penyebaran COVID-19.

"Dalam kondisi penuh kewaspadaan seperti saat ini, banyak orang yang mengandalkan WhatsApp untuk tetap terhubung dan memberikan dukungan kepada teman, keluarga, dan orang-orang sekitar mereka," ujar Chief Operating Officer WhatsApp, Matt Idema dalam keterangan tertulis.

Oleh sebab itu, kata Matt, perusahaan merasa senang dapat berkontribusi dan menyediakan hotline ini "untuk membantu merespons pertanyaan seputar COVID-19 secara tepercaya."

 


Akurat

WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Selain itu, Matt mengklaim rekomendasi kesehatan yang dibagikan chatbot ini dapat diandalkan dan akurat.

Pihak lain yang terlibat dalam inisiatif ini adalah DAMCorp, yang membantu organisasi dalam menjalin komunikasi dengan pelanggan mereka.

Pada dasarnya, Hotline COVID-19 dirancang dengan memanfaatkan API pada WhatsApp Business. WhatsApp mengklaim API tersebut saat ini merupakan sistem tercanggih bagi bisnis menengah dan besar dalam menjalin komunikasi dengan pelanggan.

Meskipun API pada WhatsApp Business masih dalam tahap beta dan terbatas untuk beberapa mitra bisnis, pandemi COVID-19 mendorong WhatsApp untuk menyediakan API ini bagi kementerian kesehatan di seluruh dunia.

 


Kerja sama dengan organisasi lain

Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Belum lama ini WhatsApp juga berkolaborasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

Selain itu, WhatsApp juga telah meluncurkan Pusat Informasi COVID-19 yang menyediakan panduan sederhana bagi para petugas kesehatan, tenaga pengajar, tokoh masyarakat, organisasi nirlaba, jajaran pemerintah, serta pelaku bisnis yang senantiasa mengandalkan WhatsApp untuk berkomunikasi.

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya