Apple Rilis App Store ke 20 Negara

Apple memperluas kehadiran App Store ke lebih banyak negara. Kali ini ada 22 negara baru yang bisa mengakses toko aplikasi tersebut.

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Mar 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi Apple
Ilustrasi Apple (AP Photo/Mark Lennihan)

Liputan6.com, Jakarta - Apple memperluas kehadiran App Store ke lebih banyak negara. Kali ini ada 20 negara lain yang bisa mengakses toko aplikasi tersebut.

Dilansir GSM Arena, Kamis (26/3/2020), kehadiran di 20 negara tersebut membuat App Store kini telah tersedia di 155 negara.

Daftar 22 negara tersebut antara lain Afganistan, Gabon, Pantai Gading, Georgia, Maldives, Serbia, Bosnia and Herzegovina, Kamerun, dan Irak. Selain itu juga Kosovo, Libya, Montenegro, Maroko, Mozambik, Myanmar, Nauru, Rwanda, Tonga, Zambia, dan Vanuatu.

App Store merupakan salah satu toko aplikasi terbesar di dunia. Sejak memulai bisnis digital pada Juli 2008, App Store sudah menghasilkan ratusan miliaran dolar untuk pendapatan developer.

Kecerdasan Buatan di Aplikasi Pikobar Bisa Lakukan Diagnosis Awal Gejala Covid-19

Pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar)  Kini Tersedia dalam Bentuk Aplikasi
Pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) Kini Tersedia dalam Bentuk Aplikasi. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Lebih lanjut, Pusat informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) kini tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh di Play Store. Layanan ini sebelumnya dapat diakses melalui halaman web https://pikobar.jabarprov.go.id/, tetapi versi aplikasi ini lebih kaya fitur.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyatakan bahwa warga Jabar yang memiliki gejala-gejala Covid-19, seperti batuk, pilek, dan demam, bisa melakukan diagnosis awal secara mandiri lewat aplikasi Pikobar.

"Apakah Anda punya gejala? Batuk. Batuknya berdahak atau kering? Disertai pusing atau tidak? Terus sampai semua pertanyaan terjawab. Nanti, hasilnya, tidak perlu ke dokter cukup istirahat, Anda perlu minum obat, atau perlu ke dokter," kata pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (20/3/20) dikutip dari keterangan resmi Humas Jabar.

Aplikasi ini dapat diunduh untuk perangkat berbasis Android yang menjalankan versi 4.2 atau lebih tinggi. Hingga artikel ini ditulis, angka unduhan aplikasi Pikobar sudah mencapai lebih dari 50.000.

Adapun fitur diagnosis awal mandiri di aplikasi Pikobar merupakan hasil kolaborasi dengan startup lokal Prixa.ai. Medical Database Coordinator Prixa.Ai, Kafi H Khaibar Lubis, mengatakan fitur periksa mandiri di Pikobar difokuskan pada gejala-gejala penyakit pernapasan, khususnya Covid-19.

(Din/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya