PSBB Transisi, Gojek Imbau Penumpang Bawa Helm saat Naik Ojol

Gojek menyambut baik pelonggaran PSBB DKI Jakarta serta diperbolehkannya ojek online kembali melayani penumpang pada 8 Juni mendatang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Jun 2020, 11:34 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 11:32 WIB
Gojek
Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta mengumumkan pelonggaran pemberlakuan PSBB dan mulai memasuki masa transisi mulai 5 Juni. Pemprov DKI Jakarta juga akan mengizinkan ojek online untuk beroperasi membawa penumpang pada 8 Juni mendatang.

Penyedia aplikasi layanan transportasi online Gojek pun memberikan tanggapan atas hal ini. Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (5/6/2020), Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menyebutkan, pihaknya menyambut baik atas hal ini.

"Gojek sangat menyambut baik hal ini karena para mitra driver nantinya dapat kembali melayani transportasi bagi penumpang," kata Nila.

Pasalnya, sebelumnya saat penerapan PSBB, mitra driver hanya melayani pengiriman barang (GoSend), pesan antar makanan (GoFood), berbelanja kebutuhan sehari-hari (GoMart), dan lain sebagainya.

Pihak Gojek, kata Nila, telah menetapkan prosedur kesehatan dan kebersihan bagi layanan transportasi GoRide dan GoCar, ketika beroperasi, 8 Juni mendatang. Antara lain adalah:

1. Driver wajib pakai Masker dan sarung tangan

Mewajibkan mitra driver untuk menggunakan masker, sarung tangan dan hand sanitizer sebagai syarat untuk menjalankan order, sesuai dengan peraturan pemerintah.

"Dari berbagai protokol dan edukasi kesehatan yang kami lakukan melalui berbagai jalur, mitra driver kami memiliki tingkat kesadaran yang tinggi atas standar dan protokol kesehatan untuk memastikan keamanan diri mereka dan layanan yang mereka jalani," kata Nila.

2. Penumpang wajib pakai masker

[Fimela] ilustrasi masker
ilustrasi masker | pexels.com/@polina-tankilevitch

Pada layanan Goride dan Gocar, kami mewajibkan penumpang menggunakan masker selama berkendara. "Kami menghimbau penumpang Goride untuk membawa helm SNI pribadi," ujar Nila.

3. Dirikan 130 posko aman Gojek di 16 kota

Posko ini menyediakan 3 layanan rutin bagi seluruh mitra driver, yakni pengecekan suhu tubuh, pembagian healthy kit (masker dan hand sanitizer) dan penyemprotan disinfektan baik ke motor ataupun mobil yang dipergunakan oleh mitra.

4. Tambahkan fitur informasi kesehatan di aplikasi

Ilustrasi Gojek, Aplikasi Gojek.
Ilustrasi Gojek, Aplikasi Gojek. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Nila mengatakan, Gojek merupakan layanan on-demand pertama di Indonesia yang meluncurkan fitur ini. 

Lewat fitur ini, pelanggan dapat mengetahui suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mitra driver melalui aplikasi Gojek.

Fitur ini tidak hanya membantu para pengguna layanan Gojek untuk merasa aman dan memastikan layanan mereka memenuhi standar kesehatan dan higienis, tetapi juga membantu para mitra driver Gojek untuk bisa bekerja dengan tenang.

5.  Driver Gocar pakai sekat pelindung plastik

Ilustrasi Gojek, Aplikasi Gojek.
Ilustrasi Gojek, Aplikasi Gojek. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

"Saat ini, ribuan armada kami juga telah dilengkapi sekat pelindung pembatas antara mitra driver dan penumpang. Jumlah ini akan terus bertambah ke depannya sebagai bagian dari standar keamanan dan kesehatan kami," katanya.

6. Layanan pengiriman tanpa kontak

Nila mengatakan, layanan pesan antar makanan GoFood, layanan telemedik dan pengantaran obat GoMed, serta layanan pengantaran barang GoSend, GoMart, GoShop dan GoBox tetap beroperasi melayani masyarakat selama periode masa transisi PSBB. 

"Masyarakat dapat menggunakan layanan ini tanpa kontak fisik secara langsung (contactless delivery)," katanya.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya