Liputan6.com, Jakarta - Apple mengaku tak tertarik untuk membeli TikTok.
"Sebuah laporan mengklaim, Apple tertarik membeli TikTok, tetapi hal ini dibantah oleh perusahaan secara eksplisit," tulis Apple Insider dalam laporannya, Rabu (5/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Hal ini menjawab sebuah laporan dari Axios yang menyebut Apple termasuk ke dalam daftar perusahaan teknologi yang berpotensi untuk membeli TikTok, bersama dengan Microsoft.
Ketidaktertarikan Apple mengakuisisi TikTok ini diumumkan oleh pihak Apple, kemarin.
"Juru bicara Apple mengatakan ke Axios bahwa tak ada diskusi terkait pembelian TikTok dan perusahaan tidak tertarik (untuk mengakuisisi TikTok)," kata Dan Primack dari Axios.
Axio mencatat, ada banyak sumber yang menyebut Apple berencana membeli TikTok. Namun menurut Axios, sumber itu bukan berasal dari internal Apple.
Axio menyebut, jika informasi tersebut benar, pembelian TikTok oleh Apple merupakan keputusan yang tidak biasa mengingat sejumlah alasan.
Ketegangan Hubungan Dagang Tiongkok-AS
Salah satunya adalah adanya karena TikTok merupakan besutan perusahaan Tiongkok, dan ketegangan politik antara Amerika Serikat dan Tiongkok masih terjadi saat ini.
Terlepas dari bantahan Apple, sudah beberapa hari ini Microsoft disebut akan mengambil alih operasional bisnis TikTok di AS dari tangan ByteDance.
Isu pelarangan TikTok oleh Presiden AS Donald Trump membuat ByteDance menawarkan divestasi total bisnis TikTok di AS agar TikTok bisa terus beroperasi di sana.
Presiden Trump beberapa waktu lalu menyatakan, operasi bisnis TikTok di AS harus dijual kepada perusahaan berbasis di AS, setidaknya pada 15 September mendatang. Jika tidak, ia mengancam akan melarang TikTok.
Advertisement
Microsoft Tunda Beli TikTok
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, setuju memberikan ByteDance waktu 45 hari untuk bernegosiasi menjual TikTok kepada Microsoft. Informasi ini berasal dari tiga sumber Reuters yang mengetahui hal tersebut.
Dilansir Reuters, Senin (3/8/2020), pemerintah AS mengatakan TikTok di bawah kepemilikan perusahaan Tiongkok menimbulkan risiko keamanan data pribadi. ByteDance merupakan perusahaan teknologi asal Tiongkok, yang berbasis di Beijing.
Menyusul diskusi antara Trump dan CEO Microsoft, Satya Nadella, perusahaan melalui sebuah pernyataan pada Minggu mengatakan, akan melanjutkan negosiasi untuk mengakuisisi TikTok. Kesepakatan diperkirakan tercapai pada 15 September 2020.
Menurut sumber, Trump mengubah keputusannya setelah tekanan dari beberapa penasihat dan anggota Republik.
Memblokir TikTok disebut dapat mengurangi dukungan dari pengguna muda menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November mendatang. Selain itu, juga ada kemungkinan memicu gelombang tantangan hukum.
(Tin/Why)