Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertahun-tahun pada masa uji coba, kini Netflix telah merilis fitur putar acak. Sebelumnya fitur ini telah diuji sejak April 2019.
Fitur yang mengandalkan algoritma ini akan merekomendasikan tontonan berikutnya bagi pengguna.
Baca Juga
Netflix akhinya meluncurkan fitur putar acak bagi pengguna yang lebih senang membiarkan algoritma memilih rekomendasi tontonan selanjutnya. Atau bagi pengguna yang kebingungan memilih dari katalog acara yang begitu banyak.
Advertisement
Layanan streaming ini mengonfirmasi akan meluncurkan fitur tersebut secara global selama wawancara investor Q4 pada Selasa (19/1/2021).
"Anggota kami pada dasarnya dapat menunjukkan kepada kami bahwa mereka hanya ingin melewati penjelajahan sepenuhnya, klik satu tombol, dan kami akan memilih judul untuk mereka mainkan secara instan," kata COO Netflix, Greg Peters seperti dikutip dari The Next Web, Jumat (22/1/2021).
Peters belum menentukan tanggal peluncuran fitur tersebut, laporan menyebut bahwa fitur itu akan tiba pada paruh pertama tahun ini.
Tontonan Berdasarkan Selera
Pada Agustus 2020, sejumlah pengguna melihat tombol Putar Acak muncul di aplikasi TV Netflix, menyebut akan menentukan tontonan berdasarkan selera pengguna.
Co-CEO Netflix, Reed Hasting, mengatakan belum mempersiapkan nama dari fitur anyar ini. Ia menyarankan sembari berseloroh untuk menyebut fitur ini dengan 'I'm Feeling Lucky!'. Itu adalah satu fitur lawas di Google untuk mendapatkan hasil teratas pencarian mereka.
Peters menambahkan, pihaknya akan memberikan kejutan dengan adanya nama yang akan diketahui ketika diluncurkan. Ia kembali menyindir soal fitur lawas Google tadi.
"Kami akan menemukan sesuatu yang lebih baik dari itu, jadi bersiaplah untuk ini," pungkas Peters.
Advertisement
Kemampuan Sistem AI Netflix
Menyerahkan pilihan tontonan ke algoritma mungkin terdengar berisiko. Tetapi Netflix telah menunjukkan nilai dari saran yang didukung AI-nya.
Perusahaan mengatakan lebih dari 80 persen acara yang ditonton di layanan ditemukan melalui sistem rekomendasinya. Sistem menganalisis kebiasaan menonton pengguna untuk menemukan acara baru yang mungkin disukai.
Dalam wawancara dengan Wired, wakil presiden inovasi produk Netflix, Todd Yellin, membandingkan sistem tersebut dengan bangku berkaki tiga.
"Tiga kaki bangku ini akan menjadi anggota Netflix; pemberi tag yang memahami segala sesuatu tentang konten; dan algoritme pembelajaran mesin kami yang mengambil semua data dan menggabungkan semuanya," katanya.