Liputan6.com, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 5,3 di wilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (28/6/2021) pagi sekitar pukul 5.15 WIB, membuat masyarakat sekitar berhamburan keluar rumah.
Tak hanya itu, pantauan Tekno Liputan6.com di Twitter, banyak dari warganet yang mengaku kaget dan terbangun dari tidur akibat guncangan gempa yang kuat.
Baca Juga
"Kebangun gara-gara gempa adalah pertama kalinya dalam hidupku," tulis seorang warganet di Twitter.
Advertisement
"Ini hari senin, jam 5 pagi alam membangunkan kamu dengan gempa, seperti ibumu sendiri yang membangunkanmu 'UDA PAGI BANGUN WEY, KERJA NTAR REJEKI D PATOK AYAM'," kicau warganet lainnya.
"Aku kira itu setan yang goyang-goyang di kasur. Eh, ternyata gempa," timpal yang lainnya.
Mengutip laman BMKG, gempa berpusat di 8.49 Lintang Selatan dan 110.59 Bujur Timur atau tepatnya 55 KM Barat Daya Gunung Kidul.
BKMG menegaskan, gempa pada kedalaman 48 KM itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun, warga diimbau untuk hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.
Kesaksian Warga Saat Gempa M 5,3 Mengguncang Gunungkidul: Sesaat tapi Kuat
Gempa bumi Magnitudo 5,3 menguncang Gunungkidul Senin pagi (28/6/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa terjadi pada pukul 05:15:29 WIB. Lokasi gempa berada di 8.49 LS.10.59 BT berpusat di 55 km Barat Daya Gunungkidul dengan kedalaman 48 Km dan tidak berpotensi tsunami.
Meski hanya beberapa saat, warga mengaku merasakan guncangan gempa yang kuat. Lalita (38), warga Kalurahan Karangduwet, Kapanewon Paliyan, mengaku terpaksa berlari keluar rumah karena takut rumahnya roboh.
Saat gempa terjadi ia baru saja terbangun hendak salat Subuh namun saat masih berbaring di dalam kamar tiba-tiba terasa tanah bergerak cukup besar.
"Sambil teriak, gempaaa. Terus tadi semua ke luar rumah, tetangga juga," katanya.
Beberapa saat ia bersama keluarga serta para tetangga berada di luar rumah. Mereka khawatir terjadi gempa susulan sehingga menunda masuk rumah kembali.
Â
Advertisement
Dirasakan hingga Bantul
Sementara itu Maryadi (55), warga lainnya yang tinggal di Kalurahan Jetis, Kapanewonan Saptosari, mengaku merasakan guncangan gempa yang kuat meski hanya sesaat. Dirinya sempat berpikir guncangan itu dari truk besar yang melintas di depan rumahnya.
Maryadi baru kaget setelah barang-barang di rumahnya ikut berjatuhan. Lampu penerangan dan pigura piagam prestasi anaknya ikut bergerak. Maryadi baru sadar bahwa itu guncangan gempa.
"Saya lari keluar kamar sambil gedong anak saya, ternyata beneran gempa," katanya.
Pantauan Liputan6.com, Gempa Gunungkidul Senin pagi juga dirasakan warga Kalurahan Bakulan Kapanewonan Jetis Bantul. Salah satu warga di Kapanewon Jetis, Soni mengatakan, di tengah ia tidur pulas, tiba-tiba terasa ayunan hingga menimbulkan getaran di tempat tidurnya. Soni lantas terbangun dan berusaha lari. Gempa hanya dirasakan warga beberapa detik saja.
"Cuma sebentar kok. Tadi kaget terus reflek lari," katanya.
Â
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
(Isk/Tin)
Advertisement