Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi audio chat Clubhouse mengikuti langkah platform media sosial lain dalam melindungi privasi dan keamanan para pengguna di Afganistan.
Awal pekan ini, platform audio tersebut mereset puluhan ribu informasi bio dan foto pengguna di Afganistan. Selain itu, Clubhouse juga membuat akun pengguna yang ada di Afganistan jadi lebih sulit ditemukan dalam pencarian.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip The Verge, Senin (23/8/2021), seorang juru bicara Clubhouse mengatakan, tindakan penghapusan informasi pribadi tidak mempengaruhi pengikut pengguna dan semua perubahan bisa dibatalkan jika pengguna menginginkannya.
Clubhouse juga mengingatkan pengguna di Afganistan bahwa perusahaan mengizinkan penggunaan nama samaran bagi pengguna untuk tujuan HAM atau keamanan online.
Menurut juru bicara tersebut, perusahaan berkonsultasi dengan pemerhati kebebasan pendapat dan ekstremisme kekerasan untuk membantu menyusun pendekatannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Clubhouse
"Seiring situasi di Afganistan dan berdasarkan panduan dari para ahli, kami membuat sejumlah perubahan untuk akun Anda (pengguna di Afganistan). Kami mengetahui pengguna kami aktif dan untuk keamanan diri Anda, kami menghapus foto dan bio, serta mempersulit akun ditemukan," kata pihak Clubhouse.
"Anda bisa menambahkan kembali berbagai informasi di profil yang sekiranya aman untuk dibagikan. Jika Anda ingin profil bisa ditemukan lagi, Anda bisa mengirimkan permintaan dukungan dan menyebutkan Afganistan," kata pihak Clubhouse.
Sebelumnya, Taliban mengambil alih pemerintahan Afganistan. Banyak orang di Afganistan pun mencoba menghapus foto-foto di akun media sosial dan telepon mereka.
Advertisement
Banyak Orang Afganistan Hapus Foto dari Medsos
Para pengguna ini takut foto dan identitas online mereka bisa menunjukkan keterkaitan atau dukungan kepada barat maupun pemerintah lama Afganistan.
Meski ada larangan di banyak platform media sosial, Taliban mulai menggunakan platform medsos untuk mengubah citranya menjadi lebih moderat ketimbang dahulu.
Sebelumnya pada hari Kamis lalu, Facebook menyebut pihaknya menambahkan pengaturan keamanan untuk pengguna di Afganistan. Fitur keamanan tambahan ini mulai dari menyembunyikan daftar pertemanan dan menambah tool untuk mengunci akun dengan cepat.
(Tin/Ysl)