Video Deepfake Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Menyerah ke Rusia Beredar di Internet

Meta juga menyatakan video deepfake soal Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerah ke Rusia ini sudah dihapus.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Mar 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2022, 13:00 WIB
Volodymyr Zelenskyy. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Volodymyr Zelenskyy. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video deepfake yang menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta semua warga untuk menyerah ke Rusia, beredar di internet.

Dilaporkan Sky News, dikutip Kamis (17/3/2022), video itu memperlihatkan seseorang dengan wajah Zelenskyy berdiri di belakang podium dan mengatakan bahwa tidak mudah menjadi presiden.

Lalu, dia menyatakan telah "memutuskan untuk mengembalikan Donbas" di Ukraina timur ke Rusia, dan bahwa upaya pasukannya dalam perang telah gagal.

"Saran saya kepada Anda adalah untuk meletakkan senjata dan kembali ke keluarga Anda. Tak ada gunanya mati dalam perang ini. Saran saya ke Anda adalah untuk hidup. Saya akan melakukan hal yang sama," kata pria itu.

Namun, video itu dengan mudah dikenali sebagai deepfake. Hal ini terlihat dari wajah dan kepala Zelenskyy, yang tidak pas dengan badan orang yang sedang berdiri itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Meta Hapus Video Deepfake Presiden Ukraina

Volodymyr Zelenskyy. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Volodymyr Zelenskyy. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Penerjemah di Sky News juga menyebut, suara dalam video palsu ini lebih dalam dan lebih lambat ketimbang suara normal dari Zelenskyy. Terkait hal ini, Presiden Ukraina itu pun langsung berkomentar.

"Ada provokasi kekanak-kanakan terbaru dengan saran untuk meletakkan senjata, saya hanya menyarankan agar pasukan Federasi Rusia meletakkan senjata mereka dan kembali ke rumah," ujarnya di akun Instagram resminya.

"Kami sudah di rumah, kami membela tanah kami, anak-anak kami, keluarga kami. Jadi, kami tidak akan meletakkan senjata sampai kemenangan kami," kata Zelenskyy.

Mengutip The Verge, Meta, induk dari Facebook, juga menyatakan telah menghapus video deepfake tersebut dari platformnya. Ini seperti dikonfirmasi oleh Nathaniel Gleicher, Head of Security Policy Meta.

"Tim kami mengidentifikasi dan menghapus video deepfake yang mengklaim menunjukkan Presiden Zelensky mengeluarkan pernyataan yang tidak pernah dia lakukan," ujarnya dalam utas di Twitter.


Ukraina Peringatkan Soal Video Palsu

FOTO: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Temui Tentara yang Terluka
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina pada 13 Maret 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) berfoto dengan seorang tentara yang terluka saat kunjungannya ke sebuah rumah sakit di Kiev, Ukraina. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Awal bulan ini, pemerintah Ukraina juga sudah mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan tentara dan warga sipil, untuk berhati-hati terhadap video Zelenskyy di internet, terutama soal menyerah kepada Rusia.

Dalam pernyataannya, Pusat Komunikasi Strategis Ukraina mengatakan bahwa pemerintah Rusia kemungkinan akan menggunakan deepfake untuk meyakinkan Ukraina agar menyerah.

Pemerintah mengatakan, video yang dibuat dengan teknologi semacam ini nyaris tidak bisa dibedakan dengan yang asli.

"Waspadalah - ini palsu! Tujuannya adalah untuk disorientasi, menabur kepanikan, warga tidak percaya dan menghasut pasukan kami untuk mundur," kata pernyataan pemerintah tersebut.

"Yakinlah - Ukraina tidak akan menyerah!" tegas mereka.

(Dio/Ysl)


Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya