Liputan6.com, Jakarta Aplikasi media sosial besutan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Truth Social, bakal meluncurkan versi web browser-nya di penghujung bulan Mei 2022.
Hal ini seperti diungkap oleh Chief Executive dari Truth, Devin Nunes pada Senin awal pekan ini. Selain itu, dia juga mengatakan mereka berencana meluncurkan Truth untuk perangkat Android.
Baca Juga
Meski begitu, seperti dikutip dari Gadgets 360, Jumat (6/5/2022), menurut politikus Partai Republik itu, aplikasi Truth untuk Android masih menunggu persetujuan dari Google.
Advertisement
"Akhir Mei kami akan meluncurkan PWA (Web Browser) ini akan memungkinkan akses dari perangkat apa pun," kata Nunes melalui unggahan di Truth Social.
"Setelah itu kami akan meluncurkan aplikasi Android... menunggu persetujuan dari Google," imbuhnya.
Aplikasi Truth Social sendiri dirancang sebagai layanan media sosial untuk Donald Trump, yang sebelumnya diblokir di Facebook, Twitter, hingga Google, di bawah perusahaan induk, Truth Social Trump Media & Technology.
Sebelumnya, Mantan Presiden AS Donald Trump diblokir dari media sosial dan perusahaan teknologi setelah dituding turut mengajak pendukungnya terlibat kerusuhan di Gedung Capitol, AS.
Di App Store AS, Truth Social dirilis pada 21 Februari lalu, dan sempat menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di toko aplikasi milik Apple itu.
Trump sendiri mengunggah unggahan pertamanya (yang mereka sebut sebagai "truth" atau "kebenaran") pada 14 Februari, dan baru mengunggah lagi pada Kamis malam pekan ini.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Donald Trump Ogah Balik ke Twitter
Dikutip dari Fox News, Donald Trump, yang sebelumnya rajin menuliskan cuitan di Twitter, juga secara tegas untuk kembali ke platform itu meski sudah dibeli oleh Elon Musk.
"Saya tidak akan ke Twitter, saya tetap di Truth," kata Trump.
"Saya harap Elon membeli Twitter karena dia akan membuat perbaikan di sana dan dia adalah orang yang baik," kata Trump. "Namun saya akan tetap di Truth," imbuhnya.
Elon Musk sendiri diketahui sempat menyindir Truth dengan menyebut nama dari media sosial itu jelek. Ini dia ungkapkan saat tahu Twitter dan TikTok kalah dari Truth di App Store.
"Truth Social (nama yang jelek) ada karena Twitter menyensor kebebasan berbicara," ujarnya dalam utas tersebut. "Harusnya itu disebut Trumpet," cuit bos Tesla dan SpaceX itu.
Mengutip informasi dari situs resminya, Selasa (22/2/2022), Truth Social merupakan platform media sosial yang mendorong percakapan global terbuka, bebas, dan jujur tanpa membeda-bedakan ideologi politik.
Â
Advertisement
Mirip Twitter
Secara tampilan dan fungsi, Truth Social sebenarnya memiliki kemiripan dengan Twitter. Hal itu dapat dilihat dari tangkapan layar dan fitur yang dimiliiki media sosial ini.
Dilansir The Verge, Truth Social menggunakan istilah Truth untuk unggahan para penggunannya yang ditampilkan di Truth Feed. Sementara pengguna yang ingin berbagi Truth dengan orang lain dapat melakukan ReTruth.
Selain fitur tersebut, ada beberapa fitur lain yang juga sedang dikembangkan, seperti direct message dan verifikasi pengguna. Saat ini, Truth Social memang baru tersedia di Amerika Serikat, tapi pengembang menyatakan akan berupaya menghadirkannya ke negara lain.
Untuk saat ini, Truth Social baru tersedia di iOS dan belum dapat dipastikan kapan meluncur di Android. Dalam situs resminya, perusahaan hanya menyebut aplikasi ini akan segera hadir di Play Store.
Pengguna Sempat Kesulitan Registrasi
Usai rilis, Truth Social masuk daftar aplikasi gratis teratas di App Store. Aplikasi ini secara otomatis diunduh ke perangkat Apple milik pengguna yang telah melakukan pre-order sebelumnya.
Namun mengutip CNBC, banyak pengguna sempat melaporkan kesulitan registrasi akun atau ditambahkan ke daftar tunggu dengan pesan: "Karena permintaan yang sangat besar, kami telah menempatkan Anda di daftar tunggu kami."
Reuters sebelumnya melaporkan, Truth Social telah tersedia untuk pengguna yang diundang untuk menggunakannya selama fase pengujian.
Dipimpin oleh mantan Perwakilan Partai Republik, Devin Nunes, Trump Media & Technology Group, usaha di belakang Truth Social adalah perusahaan teknologi yang memposisikan diri sebagai pelopor kebebasan berbicara.
Mereka berharap bisa menarik pengguna yang merasa gagasannya ditekan oleh banyak platform medsos besar.
(Dio/Isk)
Advertisement