Liputan6.com, Jakarta - YouTube berencana untuk meluncurkan toko online (marketplace) untuk layanan video streaming. Informasi ini dilaporkan pertama kali oleh Wall Street Journal.
Menurut seorang yang mengetahui informasi ini, Alphabet selaku induk YouTube, telah memperbarui pembicaraan dengan perusahaan hiburan mengenai partisipasi dalam platform. Secara internal, Google menyebutnya sebagai "toko saluran" alias "channel store".
Baca Juga
Mengutip Reuters, Kamis (18/8/2022), platform ini telah dikembangkan sejak 18 bulan lalu dan akan tersedia sekitar musim gugur ini.
Advertisement
Alphabet tidak merespons atas permintaan komentar yang diajukan oleh Reuters. Sekadar informasi, dengan makin banyaknya konsumen yang menghentikan langganan atas TV kabel atau satelit dan beralih ke layanan streaming berbasis langganan, peluncuran marketplace yang direncanakan akan memungkinkan YouTube bergabung dengan perusahaan seperti Roku dan Apple.
Roku dan Apple berupaya untuk mendapatkan bagian dari pasar streaming yang kini telah ramai diakses oleh banyak pelanggan.
Bukan hanya YouTube yang memasuki pasar marketplace untuk video streaming, awal pekan ini, New York Times melaporkan, Walmart mengadakan perbincangan dengan perusahaan media tentang memasukkan hiburan streaming ke layanan keanggotaannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aplikasi YouTube Go Dimatikan
Sebelumnya, YouTube Go akhirnya hilang dari Google Play Store. Sekadar mengingatkan, Google beberapa waktu lalu telah mengonfirmasi soal penghentian aplikasi ini.
Pantauan Tekno Liputan6.com pada Minggu (14/8/2022), versi ringan dari aplikasi YouTube ini sudah tak bisa ditemukan di Play Store.
Namun, masih ada beberapa aplikasi YouTube seperti aplikasi utama YouTube, YouTube Kids, YouTube Music, dan YouTube Studio tampil di Play Store.
Pada bulan Mei 2022 lalu, Google dan YouTube menyatakan mereka bakal menghentikan aplikasi YouTube Go pada bulan Agustus 2022.
Alasan suntik mati aplikasi ini adalah karena platform tersebut dinilai sudah tidak diperlukan lagi serta peningkatan aplikasi utamanya.
"Dibandingkan YouTube Go, aplikasi utama YouTube menyediakan pengalaman pengguna yang lebih baik secara keseluruhan serta menawarkan fitur yang tidak tersedia dan banyak diminta di YouTube Go," tulis Google.
Lebih lanjut, Google pun meminta pengguna untuk mengunduh aplikasi YouTube utama di perangkat Android, atau dapat mengakses platform tersebut melalui youtube.com via browser.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Rilis 6 Tahun Lalu
YouTube mengembangkan aplikasi berbagi video versi Go ini pada 2016 atau sekitar 6 tahun lalu.
Kala itu, aplikasi YouTube Go adalah solusi perusahaan untuk menyediakan layanan video ke perangkat dengan spesifikasi kelas bawah dan koneksi internet kurang stabil.
Berbeda dari versi aslinya, YouTube Go tidak memiliki beberapa kemampuan dari aplikasi utama platform video tersebut.
Beberapa di antaranya fitur itu adalah kemampuan pengguna untuk posting komentar, unggah video hingga membuat konten menggunakan perangkat mereka sendiri.
Padahal, seluruh fitur tersebut sangatlah penting untuk sebuah platform berbagi video, khususnya YouTube.
Lewat pengumuman ini, perusahaan juga mengonfirmasi telah melakukan peningkatan kinerja aplikasi YouTube, terutama untuk perangkat kelas bawah.
Aplikasi YouTube juga diklaim tidak akan lagi membebani konektivitas atau paket kuota yang dipakai oleh pengguna.
YouTube Go pertama kali meluncur di India dan Indonesia sebelum akhirnya dirilis secara global pada 2017. Pada 2018, aplikasi YouTube Go sudah diluncurkan ke lebih dari 130 negara.
(Tin/Isk)
Â