Warganet Bingung Lebaran Idul Fitri Jumat atau Sabtu, Pemerintah Gelar Sidang Isbat 20 April 2023

Twitter ramai dengan pertanyaan kapan Lebaran Idul Fitri, apakah hari Jumat atau Sabtu. Muhammadiyah telah menentukan Syawal jatuh pada 21 April 2023. Sementara, pemerintah akan menggelar sidang isbat pada 20 April 2023 untuk menentukan 1 Syawal.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Apr 2023, 14:27 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2023, 14:26 WIB
Ilustrasi Idulfitri, Idul Fitri, Lebaran
Ilustrasi Idulfitri, Idul Fitri, Lebaran. (

 

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan atau bulan puasa, sebuah bulan yang suci bagi umat muslim, telah mendekati akhirnya. Jika Ramadhan berakhir, tandanya umat muslim akan merayakan hari kemenangan alias Lebaran Idul Fitri 2023.

Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menginformasikan akan merayakan Lebaran Idul Fitri 2023 pada Jumat 21 April 2023.

Kendati demikian, warganet masih bingung kapan waktu pasti Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung. Kebanyakan mereka bertanya, Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung Jumat atau Sabtu?

Hal ini pun ramai ditanyakan oleh pengguna Twitter di linimasa. Pengguna dengan akun @rea*** bertanya, "Kapan Lebaran :(," tanda titik dua dan buka kurung memperlihatkan kegalauan dirinya tentang kapan sebenarnya hari Lebaran Idul Fitri 2023.

Lalu, pengguna Twitter dengan akun @jij*** juga ikut mempertanyakan hal yang sama, "Woi lebaran kapan sih?"

Pengguna lain dengan akun @equ*** mengatakan, "Harus diyakini dulu mau lebaran ikut yang mana dan kapan?"

Karena binung dan kesal, pengguna dengan akun @cut*** ikut bertanya perihal waktu pasti Lebaran, "Lebaran jadinya kapan?"

Pemilik akun Twitter @haz*** mempertanyakan juga di Twitter, "Jadi yang bener lebaran kapan si, Jumat apa Sabtu?"

Warganet lain mempertanyakan hal serupa. Ia bahkan menyebut ibundanya sampai kebingungan mau masak untuk Lebaran. "Ini Lebaran jadi kapan? Nyokap gue kebingungan mau masak buat Lebaran," kicaunya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemerintah Gelar Sidang Isbat, Kemungkinan Lebaran Berbeda dengan Muhammadiyah

Ilustrasi
Ilustrasi ucapan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri. (dok. pexels/RODNAE Productions)

Sederet pertanyaan serupa juga dikicaukan oleh banyak warganet lainnya, yang mempertanyakan kapan waktu pasti momen Lebaran Idul Fitri 2023.

Menjawab hal ini, beberapa warganet mengatakan, keputusan kapan Lebaran tergantung dari pilihan masyarakat.

"Ikut pemerintah karena bukan Muhammadiyah, kalau yang dari dulu emang NU ikut pemerintah, kenapa pada bingung kapan Lebaran sih?" kata pengguna dengan akun @sir***.

Terlepas dari hal tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.go.id, Kamis (20/4/2023), pemerintah akan terlebih dahulu menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1444H/ 2023M.

"Sidang isbat akan digelar pada 20 April 2023 di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta," demikian bunyi keterangan dari Kementerian Agama.

Masih menurut sumber yang sama, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Sidang isbat juga diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta-duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

 


Menag Minta Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan

Makanan setelah lebaran
Ilustrasi Makan Bersama Credit: freepik.com

Dalam sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal 1444H, pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal atau rukyatul hilal sebelum memutuskan awal Syawal 1444H.

Terlepas dari kemungkinan berbedanya waktu Lebaran Idul Fitri 2023 dari Muhammadiyah dan pemerintah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam agar tetap menjaga tali silaturahmi.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H/ 2023 M," ujar Menag.


Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Jelaskan Alasan Perbedaan Penentuan Syawal

20160113-Wawancara-Khusus-Jakarta-Thomas-Djamaluddin-FF
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin memberikan penjelasan saat wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional, Thomas Djamaluddin yang juga merupakan anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, menyebutkan, penetapan awal Ramadhan sebelumnya telah ditetapkan seragam, yakni mulai 23 Maret 2023.

Namun, menurutnya akhir Ramadhan atau Idul Fitri bisa terjadi perbedaan, meski masih menunggu sidang isbat pada 29 Ramadhan atau 20 April 2023.

Mengutip blog Thomas, ia menyebut perbedaan Idul Fitri bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat, tetapi karena perbedaan kriteria dalam menentukan.

Ia pun menjelaskan, pada Kamis (20/4/2023) terjadi Gerhana Matahari di Indonesia. Menurut Thomas, fenomena Gerhana Matahari dapat dianggap sebagai ijtimak atau konjungsi yang teramati.

"Gerhana Matahari sebagai kondisi Itjimak memang menunjukkan akhir siklus bulan mengitari Bumi. Tetapi itu tidak bisa dijadikan dasar penentuan bulan baru Hijriyah," kata Thomas dalam blognya.


Ada Beda Kriteria Muhammadiyah dan Pemerintah Dalam Tentukan Syawal

20160113-Wawancara-Khusus-Jakarta-Thomas-Djamaluddin-FF
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ia pun mengatakan, secara hukum fikih, dasar penetapan bulan baru Hijriyah harus berdasarkan pengamatan atau posisi bulan saat maghrib.

Menurutnya, posisi Bulan pada saat maghrib 20 April 2023 yang masih rendah di ufuk barat menjadi sebab perbedaan karena kriterianya berbeda.

Adapun menurut kriteria wujudul hilal (bulan lebih lambat terbenam dari matahari), pada saat maghrib, bulan telah di atas ufuk. Atas dasar kriteria tersebut, Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri akan berlangsung pada 21 April 2023.

Sementara, kriteria MABIMS mensyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Artinya, menurut kriteria, imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal pada waktu tersebut.

Oleh karenanya, awal Syawal atau Idul Fitri pada kalender NU, Persis, dan pemerintah ditetapkan pada Sabtu 22 April 2023.

Thomas pun menyarankan menunggu hasil sidang isbat Kemenag untuk kepastian waktu Lebaran Idul Fitri 2023.

Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana
Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya