Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Alhamdulillah Ya Allah Trending di Medsos

Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu di Jalur Gaza. Kabar ini disambut haru dan penuh doa oleh warganet di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

oleh Yuslianson diperbarui 16 Jan 2025, 08:14 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 08:13 WIB
Di Tengah Harapan Kesepakatan Gencatan Senjata, Israel Terus Lancarkan Serangan Bom di Gaza
Militer Israel terus melanjutkan serangan mematikannya di sejumlah wilayah di Jalur Gaza. (BASHAR TALEB/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Hamas dan Israel mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza disambut haru oleh masyarakat di Palestina.

Berbagai unggahan video memperlihatkan warga Palestina berteriak “Allahu Akbar” dan sujud syukur di tengah jalan pun banyak dibagikan di platform media sosial (medsos) X—dulunya bernama Twitter. 

Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata awal selama enam minggu, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza secara bertahap, dan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina di Israel.

Dalam konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, gencatan senjata Hamas-Israel akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025.

Kabar ini langsung disambut dengan rasa syukur dan harapan oleh warganet di X Twitter. Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Kamis (16/1/2025), banyak pengguna platform X Twitter mengungkapkan rasa syukur mereka atas kabar Israel dan Hamas gencatan senjata.

Buktinya, keyword “Alhamdulillah Ya Allah” langsung trending topic di Twitter secara global, termasuk di Indonesia. Kata kunci terkait, seperti “Gaza”, “Palestina”, dan “Allahu Akbar” juga trending di medsos tersebut.

Berikut beberapa unggahan warganet terkait kabar gencatan senjata antara Israel dan Hamas:

Akun @e**** di platform X mencuit, “ALHAMDULILAH. Perjanjian gencatan senjata telah fix dan disepakati. Ya Allah aku terharu dan menangis melihat warga Gaza yang tumpah ke jalan dan merayakannya.”

“Gencatan senjata di Gaza, Alhamdulillah! Ya Allah berikanlah surga bagi para syuhada. Saya harap orang-orang Palestina tidak akan kecewa & tidak akan mengalami kerugian atau kesulitan lagi. Insya Allah kalian akan melihat pembebasan juga. Ya Allah buatlah setan-setan itu membayar semuanya,” kata @b**** di Twitter.

Pengguna X dengan akun @i**** menulis, “Alhamdulillah Ya Allah… sebarkan berita gembira ini…Semoga saudara kita di Palestina bulan Ramadhan ini bisa berpuasa dan beribadah dengan tenang dan aman… aamiin.”

“Alhamdulillah Ya Allah ahirnya gencatan senjata di Gaza telah disepakati. Ribuan Warga  Palestina memenuhi jalan-jalan di Gaza untuk merayakan gencatan senjata,ikut merasakan kebahagiaan mereka. #Palestine,” ucap @R****.

“Alhamdulillah ya Allah, Alhamdulillah, terima kasih untuk tetap bertahan, Annas. Ya Allah, makan sahur sambil mewek,” tulis @r**** di medsos milik Elon Musk tersebut.

Warga Palestina Dengar Kabar Hamas-Israel Gencatan Senjata

Israel terus melakukan serangan bomnya ketika harapan kesepakatan gencatan senjata di Gaza meningkat. (BASHAR TALEB/AFP)

Warga Palestina merespons kabar tentang kesepakatan ini dengan merayakan di jalanan Jalur Gaza. Di Khan Younis, kerumunan sesak memenuhi jalan-jalan dengan suara klakson, mereka bersorak, mengibarkan bendera Palestina, dan menari.

"Saya sangat bahagia, ya, saya menangis, namun ini adalah air mata kebahagiaan," kata Ghada, seorang ibu yang terlantar dengan lima anak.

Di Tel Aviv, keluarga sandera Israel dan teman-teman mereka bergembira mendengar kabar tersebut. Mereka mengatakan merasakan kegembiraan dan kelegaan yang luar biasa atas kesepakatan untuk membawa orang yang mereka cintai pulang.

"Penerimaan Israel terhadap kesepakatan ini belum resmi sampai disetujui oleh Kabinet Keamanan negara dan pemerintah Israel, dengan pemungutan suara yang dijadwalkan pada hari Kamis," kata seorang pejabat Israel.

Terjadi Penolakkan dari Pihak Israel

Sedikitnya 46.584 warga Palestina tewas dan 109.731 lainnya mengalami luka sejak serangan militer Israel memanas di Gaza, 7 Oktober 2023 lalu. (BASHAR TALEB/AFP)

Kesepakatan ini diperkirakan akan disetujui meskipun ada penolakan dari beberapa pihak di pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang kembali mengutuk kesepakatan tersebut pada hari Rabu (15/1).

Presiden Israel Isaac Herzog meminta "kabinet dan pemerintah Israel untuk menerima dan menyetujui saat kesepakatan ini diajukan.

"Dengan mengorbankan banyak darah, melalui upaya keamanan, diplomatik, dan sosial yang sangat besar, kita telah menciptakan sebuah momen kesempatan. Kita harus memanfaatkannya," ungkap Herzog, seperti dikutip dari kantor berita NPR.

Kantor PM Israel mengungkapkan bahwa Netanyahu menelepon Biden dan presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengucapkan terima kasih dan mengatakan dia akan segera mengunjungi Washington. Dalam sebuah pernyataan media sosial yang mengumumkan gencatan senjata tersebut, Hamas menyebut kesepakatan sebagai "sebuah pencapaian bagi rakyat kami" dan "sebuah titik balik".

Mengurangi Ketegangan Regional

Sementara tentara Israel membombardir Jalur Gaza yang diblokade, penggerebekan juga dilakukan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki. Penggerebekan ini juga mengakibatkan penahanan warga Palestina. (AP Photo/Majdi Mohammed)

Jika berhasil, gencatan senjata akan menghentikan pertempuran yang telah meratakan sebagian besar Jalur Gaza yang sangat padat penduduk dan memaksa sebagian besar penduduk asli wilayah kantong ini, yang sebelumnya berjumlah 2,3 juta orang, untuk mengungsi.

Hal ini dapat mengurangi ketegangan di seluruh Timur Tengah, di mana perang telah memicu konflik di Tepi Barat yang diduduki Israel, di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak, serta meningkatkan kekhawatiran akan perang besar-besaran antara musuh bebuyutan: Israel dan Iran.

Seorang sumber menyebutkan, tahap pertama dari kesepakatan ini melibatkan pembebasan 33 sandera Israel, termasuk semua perempuan, anak-anak, dan pria di atas 50 tahun. Dua sandera asal AS, Keith Siegel dan Sagui Dekel-Chen, termasuk di antara mereka yang akan dibebaskan dalam fase pertama.

Penyaluran Bantuan Kemanusiaan di Jalur Gaza Bisa Dilakukan?

INH kembali membangun ratusan tenda pengungsian untuk para pengungsi Palestina di Kamp Al-Mawasi Gaza Selatan. (Foto: INH)

Kesepakatan mencakup pula peningkatan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan bahwa "prioritas saat ini harus untuk meredakan penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh konflik ini."

Baik PBB maupun Komite Palang Merah Internasional mengatakan mereka sedang mempersiapkan untuk meningkatkan operasi bantuan mereka secara besar-besaran.

Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera tercapai menyusul berbulan-bulan negosiasi yang rumit dan berulang yang dilakukan oleh mediator Mesir dan Qatar, dengan dukungan dari AS, dan datang tepat menjelang pelantikan Trump pada Senin (20/1).

Di akun media sosialnya, Trump mengatakan kesepakatan ini tidak akan terjadi jika dia tidak memenangkan Pilpres AS 2024.

Utusan Timur Tengah Trump, Steve Witkoff, hadir di Qatar bersama utusan Gedung Putih untuk negosiasi dan seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kehadiran Witkoff sangat penting untuk mencapai kesepakatan setelah 96 jam negosiasi intensif.

Biden mengatakan kedua tim "telah berbicara sebagai satu kesatuan" meskipun pemerintahan Trump akan menangani sebagian besar pelaksanaan kesepakatan ini.

Infografis Putra Mahkota Arab Saudi Tuding Israel Lakukan Genosida di Gaza
Infografis Putra Mahkota Arab Saudi Tuding Israel Lakukan Genosida di Gaza. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya