VPN Diklaim Jadi Solusi Aman untuk Lindungi Pengguna Internet dari Serangan Hacker

VPN masih dianggap sebagai solusi paling aman untuk melindungi pengguna internet dari serangan siber atau ancaman hacker.

oleh Iskandar diperbarui 09 Mar 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi VPN
Ilustrasi pengguna internet tengah menggunakan layanan VPN. Credit: Pine VPN

Liputan6.com, Jakarta - VPN adalah singkatan dari Virtual Private Network. VPN mengenkripsi lalu lintas internet dan identitas kamu secara online, sehingga mempersulit pihak ketiga (salah satunya hacker) untuk membobol dan mencuri data kamu.

Dikutip dari laman Kaspersky, Sabtu (9/3/2024), saat kamu online biasanya penyedia layanan internet (internet service provider/ISP) akan menyediakan koneksi. Mereka bisa melacak kamu melalui alamat IP. 

ISP yang kamu gunakan mungkin tampak dapat dipercaya, namun mereka mungkin menyerahkan semua riwayat penjelajahan kamu kepada pengiklan, polisi atau pemerintah, dan pihak ketiga lainnya.

ISP juga rentan terhadap pelanggaran keamanan siber. Jika mereka diretas, data pribadi kamu mungkin berisiko dapat disusupi.

Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan jika kamu sering terhubung ke jaringan Wi-Fi publik. Kamu tidak pernah tahu siapa yang mungkin mengawasi lalu lintas internet kamu.

Hacker berpotensi mencuri semua data sensitif, mulai dari kata sandi, data pribadi, informasi pembayaran, bahkan hingga seluruh identitas pribadi kamu.

Dalam kasus ini layanan VPN masih dianggap sebagai solusi paling aman untuk melindungi pengguna internet dari serangan siber atau ancaman hacker.

Product Owner Pine VPN Indonesia, Fikri Anray Secario, menilai solusi paling sederhana dan mudah diakses untuk melindungi diri maupun perusahaan dari kejahatan siber adalah menggunakan VPN.

"Dengan VPN, data akan terenkripsi sehingga saat pengguna beraktivitas secara online, ia seolah tidak terlihat oleh penjahat, bahkan saat menggunakan WiFi publik sekalipun," ia menjelaskan melalui keterangan resminya.

Fikri optimistis, Pine VPN yang akhirnya masuk Indonesia, bisa menjadi pilihan yang lebih terjangkau dibanding VPN premium lain.

“Selain menggunakan teknologi Swiss yang sudah terkenal di dunia keamanan, VPN ini menawarkan fitur kompresi foto dan video hingga 90% tanpa mengurangi kualitas,” ucapnya menandaskan.

Bagaimana VPN Bekerja?

Ilustrasi smartphone, aplikasi VPN di smartphone. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi smartphone, aplikasi VPN di smartphone. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

VPN menutupi alamat IP kamu dengan mengalihkannya melalui server jarak jauh yang dikonfigurasi secara khusus--dijalankan oleh host VPN. Jadi, ketika kamu browsing secara online menggunakan VPN, server VPN menjadi asal data kamu.

Hal ini membuat ISP  atau pihak ketiga lainnya tidak dapat melihat situs web apa yang kamu kunjungi atau informasi yang kamu masukkan.

VPN berfungsi seperti filter yang mengubah semua data yang kamu kirim dan terima menjadi tersamarkan. Bahkan jika seseorang mendapatkan data tersebut, itu akan sia-sia.

Tugas VPN yang paling penting adalah menyembunyikan alamat IP kamu dari ISP dan pihak ketiga lainnya. Ini memungkinkan kamu mengirim dan menerima informasi secara online tanpa risiko dilihat oleh siapa pun (kecuali kamu sendiri dan penyedia VPN). 

 

 

Ancaman Serangan Siber di Indonesia

Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker (Photo created by jcomp on Freepik)

Ancaman serangan siber telah meningkat seiring makin masifnya pengguna internet aktif di Tanah Air.

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan, jumlah pengguna internet pada 2018 sebanyak 171,1 juta orang.

Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 215,6 juta jiwa pada 2023. Artinya, lebih dari 78% penduduk Indonesia merupakan pengguna aktif internet.

Sementara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa Indonesia mendapatkan 279,84 juta serangan siber pada 2023. Serangan ini menyasar institusi pemerintahan, korporasi, maupun kepada individu warga negara

Sejauh ini, Indonesia terus melakukan upaya berkelanjutan untuk menjaga keamanan siber dari berbagai risiko dan ancaman.

Berdasarkan data National Cyber Security Index (NCSI) pada 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-49 dari 176 negara dengan skor 63,64 poin, masih berada di bawah skor rata-rata dunia yang mencapai 67,08 poin.

Sementara di regional ASEAN, Indonesia masuk kategori lima besar setelah Malaysia (79,22), Singapura (71,43), dan Thailand (64,94).

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Beragam Model Kejahatan Siber
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya