Elon Musk Bagi-Bagi Centang Biru X Twitter untuk Akun dengan 2.500 Followers Premium

Elon Musk bagi-bagi centang biru X Premium gratis untuk pengguna dengan 2.500 followers terverifikasi! Namun, banyak pengguna yang mendapatkannya mengeluh.

oleh Yuslianson diperbarui 05 Apr 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 18:30 WIB
Potret Elon Musk (Sumber: cnbc)
Elon Musk Bagi-Bagi Centang Biru X Premium untuk Akun dengan 2.500 Followers Terverifikasi. (Sumber: cnbc)

Liputan6.com, Jakarta - X, platform media sosial yang dulunya bernama Twitter dan kini sudah dimiliki oleh Elon Musk itu bagi-bagi centang biru terverifikasi bagi penggunanya.

Ya, centang biru yang hanya tersedia bagi pengguna X Premium ini dibagi-bagikan ke pengguna dengan kriteria jumlah follower tertentu.

Mengutip iMore, Jumat (5/4/2024), fitur centang biru di X Premium ini hanya dibagikan ke pengguna medsos milik Elon Musk dengan jumlah follower terverifikasi lebih dari 2,500.

Sementara itu, bagi pengguna dengan jumlah follower terverifikasi sebanyak 5,000 akan mendapatkan X Premium Plus.

Namun, hingga saat ini orang-orang yang mendapatkan centang biru gratis mengeluhkan tindakan Elon Musk. Beberapa mempertanyakan, apakah ada cara untuk menolak tawaran tersebut.

Sementara lainnya khawatir pengguna X lainnya akan berpikir, mereka bersedia membayar ke platform dulunya bernama Twitter itu hanya untuk mendapatkan centang biru.

Sebelumnya, X Twitter hanya memberikan centang biru Premium secara gratis kepada pengguna dengan jumlah follower besar (minimum dalam kisaran jutaan).

Selain itu, selebriti dan koroprasi/perusahaan media pun mendapatkan centang biru ini dengan gratis. Langkah baru CEO Tesla tampaknya adalah cara untuk menarik pengguna berpengaruh dengan jumlah pengikut lebih sedikit (sebagian besar jurnalis).

Diyakini, keputusan ini diambil karena X membutuhkan banyak jurnalis dengan centang biru di X. Setelah kejadian baru-baru ini (gempa bumi di Taiwan, pemilu Turki, dll), banyak pengguna mengeluh X bukan lagi platform berita terkini seperti Twitter dulu.

Ini karena jurnalis, yang menulis atau memperkuat berita di Twitter, sudah kehilangan populeritas dengan pengguna atau akun dengan jumlah follower sedikit dan membayar USD 8 akan selalu muncul di atas.

Dengan ini, jurnalis berpengalaman yang berkompeten memberikan informasi akan terpendam oleh algoritme X yang mementingkan pengguna centang biru (gratis atau berbayar).

Elon Musk Bakal Buka Akses Grok

<p>Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)</p>

Di sisi lain, Elon Musk kembali menjadi sorotan dunia teknologi, di mana kali ini bos X Twitter itu mengungkap rencana untuk membuka akses kode sumber Grok.

Grok sendiri adalah chatbot besutan perusahaan AI milik Elon Musk, yakni xAI, dan digadang-gadang menjadi pesaing berat ChatGPT.

Kabar ini mencuat setelah Elon Musk menggugat OpenAI karena tidak lagi menjadi organisasi nirlaba open source.

"Minggu ini, @xAI akan membuka akses ke Grok," kutip pernyataan Elon Musk di akun media sosial X pribadinya, Selasa (12/3/2024).

Saat ini, Grok baru tersedia untuk pengguna berlangganan platform media sosial X yang setiap bulannya bayar seharga USD 16 atau Rp 247 ribuan.

Dengan ini, pengguna atau pengembang akan mendapatkan akses untuk mengembangkan kode utama dari AI pesaing ChatGPT tersebut.

Belum Diketahui Sejauh Mana Akses Grok Dibuka

<p>Elon Musk beli Twitter senilai Rp635 triliun. Dari mana saja sumber kekayaannya? (Instagram/elon.r.muskk).</p>

Tentunya hal ini berpeluang untuk mempercepat inovasi di bidang AI, karena akan ada lebih banyak orang yang dapat mengaksesnya.

Walau berpotensi membantu banyak orang, ada juga rasa khawatir open source Grok ini juga dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.

Sayangnya, Musk tidak merinci sejauh mana akses kode utama Grok akan dibuka untuk umum, seperti apa tampilannya, atau apa dampaknya.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan Elon Musk membuka akses pengetahuan mereka. Satu dekade lalu, Tesla membuka akses ke paten teknologi listrik mereka.

Karenanya, sekarang hampir setiap produsen mobil besar telah mengadopsi konektor pengisian daya kendaraan listrik besutan Tesla. 

Elon Musk Digugat Rp 2 Triliun Oleh Mantan CEO Twitter

Elon Musk berpose saat menghadiri Pesta Halloween Tahunan ke-21 Heidi Klum di Sake No Hana di Moxy Lower East Side di New York City pada 31 Oktober 2022. Orang terkaya di dunia tampak berpose dengan baju besi samurai merah. (Noam Galai/Getty Images for Heidi Klum/AFP)

Lebih lanjut, Elon Musk dan media sosial X baru-baru ini digugat oleh mantan CEO Twitter dan sejumlah eksekutif media sosial tersebut.

Dia dan X digugat sebesar USD 128 juta atau sekitar Rp 2 triliun terkait pesangon belum dibayarkan, sebagaimana dikutip dari The Wall Street Journal, Selasa (5/3/2024).

Mantan CEO Twitter Parag Agrawal, mantan CFO Ned Segal, mantan kepala bagian hukum Vijay Gadde, dan mantan penasehat umum Sean Edgett adalah sejumlah nama menuntut Elon Musk dan X.

Klaim gugatan tersebut berasal dari keadaan kacau akuisisi perusahaan oleh bos Tesla itu pada Oktober 2022.

Sebagai langkah awal pengambilalihan, Elon Musk langsung memecat para eksekutif platform media sosial (medsos) Twitter tersebut.

Infografis Fakta Fenomena Ngemis Online di Media Sosial
Infografis Fakta Fenomena Ngemis Online di Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya