Membanggakan! Empat Mahasiswa UNIKOM Bawa Inovasi Agrimate ke Semifinal Imagine Cup 2024

Empat mahasiswa UNIKOM mengharumkan nama bangsa dengan membawa inovasi Agrimate ke semifinal Microsoft Imagine Cup 2024!

oleh Yuslianson diperbarui 19 Apr 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2024, 17:30 WIB
Empat Mahasiswa UNIKOM Bawa Inovasi Agrimate ke Semifinal Imagine Cup 2024
Empat Mahasiswa UNIKOM Bawa Inovasi Agrimate ke Semifinal Imagine Cup 2024. (Doc: Microsoft)

Liputan6.com, Jakarta - Empat mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) sukses menggebrak dunia dengan solusi agritech (teknologi pertanian) inovatif buatan mereka, yakni Agrimate.

Agrimate, inovasi buatan Agricode ini berhasil menembus babak semifinal Microsoft Imagine Cup 2024, dan menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara dalam ajang kompetisi teknologi tahunan global bergengsi tersebut.

Membantu Petani Indonesia Menanggulangi Tantangan

Agrimate hadir sebagai solusi cerdas dan akurat para petani Indonesia, untuk membantu mereka mengatasi berbagai rintangan di setiap musim tanam, mulai dari tahap pra-tanam hingga pasca-panen.

Misalnya saja, tantangan mendapatkan pendanaan sebelum masa tanam, terutama bagi petani skala kecil yang merupakan 72,1 persen dari total petani di Indonesia menurut Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) BPS 2021.

Ada pula tantangan menghadapi serangan hama selama masa tanam, dan penetapan harga yang sesuai untuk penjualan hasil panen selama pasca-panen.

"Agrimate adalah teman bertani Anda yang bukan sekadar tagline belaka," jelas Adinda Regita Afifah Cahyani, mahasiswa tahun ketiga UNIKOM yang merupakan anggota tim Agricode, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Jumat (19/4/2024).

"Ini merupakan cara kami membantu para petani Indonesia, tulang punggung bangsa ini, untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui peningkatan produktivitas dan kesuksesan ekonomi," ucap Adinda.

 

Pemanfaatan AI untuk Ketepatan dan Efisiensi

<p>Empat Mahasiswa UNIKOM Bawa Inovasi Agrimate ke Semifinal Imagine Cup 2024. (Doc: Microsoft)</p>

Memanfaatkan layanan seperti Azure Machine Learning dan Azure OpenAI Service, kapabilitas AI generatif di Agrimate menawarkan berbagai fitur inovasi:

  • Perkiraan Kesesuaian Lahan: Membantu petani memilih komoditas yang tepat untuk ditanam dengan mempertimbangkan kondisi lahan.
  • Deteksi Dini Penyakit Tanaman: Meminimalisir kerugian akibat hama dan penyakit dengan deteksi dini yang akurat.
  • Rekomendasi Teknik Pertanian Presisi: Meningkatkan hasil panen dengan rekomendasi teknik bertani yang tepat dan efisien.

Petani cukup menggungah foto komoditas atau memasukkan data komoditas mereka ke fitur Agrimate yang sesuai, dan Agrimate akan segera merespons.

 

Akurasi Tinggi dan Telah Diuji Coba

<p>Ilustrasi bercocok tanam, padi, petani, tradisi, hukum adat, pedesaan. (Image by alexeyzhilkin on Freepik)</p>

Kemampuan Agrimate bukan sekadar klaim, namun telah dibuktikan melalui pengujian. Fitur deteksi penyakitnya mencapai tingkat akurasi 95,5 persen.

Sementara itu, fitur prediksi harga pasar mencapai 90,2 persen. Agrimate telah diuji coba di Garut dan terbukti memberikan manfaat nyata bagi lebih dari 100 petani.

Solusi Agrimate telah berhasil diujicobakan pada dua komoditas utama, yaitu cabai dan bawang merah, di dua kecamatan berbeda di Garut, kota dikenal dengan panen raya bawang merahnya.

Dari tahap validasi masalah awal hingga tahap pengujian dan pelatihan petani komprehensif, lebih dari 100 petani di kedua kecamatan tersebut telah merasakan manfaat langsung dari Agrimate.

Ke depannya, Agricode berupaya untuk memperluas penggunanya secara inklusif dengan melibatkan lebih banyak komunitas petani sebelumnya masih belum tergapai.

"Misi utama Agricode adalah memecahkan masalah sosial yang selalu ada di sekitar petani Indonesia setiap tahunnya," ungkap Adam Mukharil Bachtiar, dosen di CodeLabs UNIKOM.

"Dengan tujuan ini, para anggota Divisi CodeLabs (Direktorat Inovasi dan Kompetisi UNIKOM) membentuk tim Agricode, membangun Agrimate untuk dapat mengatasi masalah sosial dengan solusi teknologi modern," ucapnya.

 

Pengembang Agrimate

Ilustrasi petani bekerja di sawah. (Dok. Kementan)

Di balik layar, aplikasi Agrimate dikembangkan oleh empat mahasiswa jurusan Teknik Informatika UNIKOM, yakni Adinda Regita Afifah Cahyani, Dinar Nur Aziz, Fajar Buana Hidayat, dan Reymunda Alfathur.

Selain berlaga di semifinal Imagine Cup 2024, mereka juga telah meraih merit award dari APICTA - The Asia Pacific ICT Alliance Awards di Hongkong dan mendapatkan pendanaan awal Agrimate dari program Hibah Dikti Kemendikbud.

Selain itu, Adinda dan Fajar juga sudah tidak asing dengan panggung internasional, setelah meraih kemenangan di kategori pendidikan pada Imagine Cup 2023 tingkat Asia, dengan aplikasi SnaillyProject.

"Pencapaian luar biasa ini merupakan bukti inovator muda Indonesia mampu menghasilkan solusi teknologi yang berdampak besar dengan kekuatan AI," ujar Irving Hutagalung, Regional Engineering Lead, Office of the CTO, Microsoft Asia, yang juga ikut menjadi mentor Agricode selama perjalanan mereka di Imagine Cup 2024.

INFOGRAFIS JOURNAL_Mengenal Apa Itu Cancel Culture (liputan6.com/Abdillah)
INFOGRAFIS JOURNAL_Berbagai Fakta Mengenai Gerakan Cancel Culture di Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya