Penjualan iPhone Turun 10 Persen di Sebagian Besar Dunia

Apple mencatatkan penurunan penjualan iPhone di kuartal kedua 2024. Meski begitu, sektor layanan Apple alami peningkatan pendapatan yang signifikan

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 05 Mei 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2024, 13:00 WIB
Logo Apple
Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Liputan6.com, Jakarta - Apple rilis hasil keduanya untuk kuartal kedua (Q2) tahun 2024. Tercatat penjualan iPhone di tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.

Tak tanggung-tanggung, mengutip laporan GizChina, Minggu, (5/5/2024), penjualan iPhone munurun hingga 10 persen di seluruh Asia, termasuk Cina, Taiwan, Hong Kong, Jepang, dan wilayah Asia Pasifik lainnya. Kendati demikian, penjualan iPhone di benua Amerika dan Eropa cenderung stabil.

Turunnya penjualan iPhone di sebagian besar pasar dunia membuat pendapatan Apple juga ikut turun.  Pendapatan keseluruhan Apple untuk kuartal kedua tahun ini mencapai USD 90,75 miliar (sekitar Rp 14 kuadraliun).

Hal tersebut mencerminkan penurunan tahun-ke-tahun (Year-on-Year) sebesar 4 persen. Laba bersih juga mengalami penurunan mencapai USD 23,6 miliar (sekitar Rp 379 triliun).

Meski penjualan iPhone terbilang buruk, Apple mencatatkan rekor positif pada segmen layanan Apple. Layanan seperti Apple Music, iCloud, Apple Warranty, layanan transaksi Apple Pay, serta kerjasama lisensi untuk mesin pencari default menunjukkan pertumbuhan yang pesat di kuartal dua 2024.

Segmen layanan Apple mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan total pendapatan senilai USD 28,9 miliar (sekitar Rp 464 triliun) dengan peningkatan YoY sebesar 14 persen. Pencapaian tersebut bahkan melebihi ekspektasi para analis.

Tren positif dalam bidang jasa ini diperkirakan akan terus berlanjut, dan Apple memperkirakan akan terjadi pertumbuhan hingga beberapa persen di kuartal selanjutnya.

Keyakinan Apple tersebut dipicu setelah melihat pertumbuhan pesat pada ekosistem perangkat dan layanan Apple yang makin diminati pengguna.

Langkah Buyback Saham Demi Prospek Masa Depan Apple

Kantor Apple. Credit:  Carles Rabada/Unsplash
Kantor Apple. Credit: Carles Rabada/Unsplash

Tak hanya itu, Apple melakukan langkah yang menunjukkan keyakinan terhadap prospek masa depan perusahaan. Dewan direksi Apple menyetujui program pembelian kembali saham (share buyback) senilai USD 110 miliar. Hal tersebut menjadi buyback saham terbesar dalam sejarah Apple.

Selain itu, Apple mengumumkan kenaikan dividen tunai triwulanan sebesar 4 persen, menjadikan saham Apple menjadi 25 sen AS per lembar.

Hasil dari pendapatan Apple pada kuartal kedua 2024 menyoroti sifat bisnisnya yang terus berkembang. Meskipun penjualan iPhone mengalami penurunan, upaya diversifikasi perusahaan membuahkan hasil positif.

Kinerja kuat dari segmen layanan menunjukkan potensi Apple untuk memperluas sumber pendapatannya di luar penjualan perangkat seperti iPhone dan iPad.

Program buyback saham dalam jumlah besar semakin menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap nilai pemegang saham.

Apple Bakal Investasi di Indonesia?

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Sementara itu, sebelumnya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, mengatakan belum ada tindak lanjut dari minat Apple yang akan menanamkan modal di Indonesia.

"Untuk CEO Apple, jujur saja sampai sekarang belum ada komunikasi ke pihak kami. Mungkin dia commit ke presiden, tetapi tindak lanjutnya belum," kata Bahlil dalam konferensi pers paparan kinerja  investasi Kuartal I-2024, di Kantor Kementerian BKPM, Senin (29/4/2024).

Bahlil mengakui hingga saat ini pihaknya belum menerima permohonan investasi dari Apple Inc. Dia menuturkan, untuk proses awal biasanya akan diurus oleh Kementerian Teknis seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Namun feeling saya, proses awal di-handle oleh kementerian teknis. Mungkin lebih cocok Kominfo yang memberikan," ujar dia.

 

CEO Apple ke Indonesia, Temui Presiden Jokowi

CEO Apple Tim Cook Temui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan
Tim Cook bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas sejumlah hal terkait rencana investasi. (Handout/Istana Kepresidenan/AFP)

Sebelumnya, CEO Apple Inc Tim Cook bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam kunjungannya ke Jakarta, Rabu, 17 April 2024.

Tim Cook bertandang ke Istana Kepresidenan Jakarta. Salah satu hal yang dibahas Tim Cook dengan Jokowi adalah menyoal manufaktur rantai pasokan iPhone dan produk Apple lainnya.

Tim Cook menyampaikan bahwa Jokowi juga mendorong pembangunan pabrik Apple di Indonesia. Namun, Cook masih mempertimbangkan hal tersebut.

"Kami berbicara tentang keinginan Presiden untuk melihat adanya manufaktur di negara ini, dan itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan," ujar bos Apple.

Tim Cook menilai Indonesia merupakan salah satu negara yang bagus untuk berinvestasi. Dia menekankan Apple tak ragu menanamkan modalnya di Indonesia.

"Saya pikir kemampuan investasi di Indonesia tidak terbatas. Saya pikir ada banyak tempat bagus untuk berinvestasi, dan kami berinvestasi, kami percaya pada negara ini," tutup Cook.

Infografis Peringkat Investasi Indonesia
Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya