Liputan6.com, Jakarta - Vidio menyatakan akan terus membangun platform yang aman, khususnya untuk anak-anak. Hal itu disampaikan oleh SVP Anti Piracy, Legal & Government Relations Vidio Gina Golda Pangaila dalam peringatan Internet Safer Day di Kantor Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital).
Menurutnya, meski pemerintah belum memiliki aturan yang spesifik soal keamanan anak di dunia digital, Vidio sudah melakukan hal tersebut lewat fitur Kids Mode yang ada di aplikasi.
Baca Juga
Seperti namanya, fitur ini membantu pengguna terutama orang tua untuk membatasi dan mengamankan tayangan ke anak-anak mereka. Jadi, orang tua tidak perlu khawatir akan jenis tayangan yang akan ditonton anak-anak, sebab mereka bisa mengontrolnya.
Advertisement
"Dan, sekarang dalam pengembangan supaya lebih safer lagi. Dengan apa? misalnya dengan PIN dan akses lainnya untuk bisa keluar dan masuk fitur Kids Mode tersebut," tutur Gina saat ditemui di kantor Komdigi di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Tidak hanya itu, Vidio juga menindak tegas pihak-pihak yang menyalahgunakan konten dari platform mereka. Menurut Gina, ada beberapa konten Vidio yang kerap dipakai sebagai clickbait untuk konten berbau pornografi dan judi online.
Monitor dan Laporkan Konten Vidio yang Disalahgunakan
"Kami memiliki dedicated team yang terus memonitor konten-konten yang disalahgunakan. Jika ditemukan, kami akan segera mencatat link tersebut dan melaporkannya ke Komdigi untuk dilakukan take down setiap hari," tuturnya menjelaskan.
Upaya Vidio menjaga keamanan platform mereka juga tidak sebatas penghapusan konten. Dalam beberapa kasus, Vidio tidak segan untuk melakukan tindakan tegas seperti litigasi pada mereka masih terus mengunggah konten terlarang, meski sudah ditindak.
Advertisement
Ajak Masyarakat Tak Salahgunakan Konten Vidio
Ia menuturkan, tidak jarang ditemukan, beberapa akun yang sudah di-take down akan muncul lagi dengan situs web berbeda. Dalam hal ini, Gina menuturkan, pihaknya akan melaporkan aksi tersebut ke kepolisian.
"Kami sudah melaporkan sekitar 10 LP (Laporan Polisi) di berbagai Polda, di Jakarta, Banten, dan Bandung. Tujuannya apa? Supaya kami bisa memberikan efek jera," ucapnya.
Gina berharap langkah ini dapat memberikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan digital dan mematuhi aturan dalam berinternet, serta tidak menyalahgunakan konten.
