Ribuan data-data guru yang bersifat pribadi dan rahasia diumbar di situs Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah (PTK Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang beralamat di http://ptkdikmen.kemdiknas.go.id. Seluruh data pribadi dapat diakses publik tanpa harus login lebih dulu.
Salah seorang guru bernama Ernawan dari SMK SAKTI Gemolong, Sragen mengaku kaget ketika menemukan keberadaan data-data tersebut. Ia mengetahuinya saat baru bergabung dengan grup Facebook Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit. PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada halaman grup tersebut Ernawan melihat postingan berisi link situs input data guru di situs Kemdiknas. Namun setelah ia membuka link tersebut, pada aplikasi 'data guru dan pengawas' di bagian Aplikasi PTK Dikmen terdapat menu untuk melihat detail data yang diinputkan guru tanpa adanya proteksi apapun.
Bahayanya, seluruh data yang diinputkan bisa diakses siapa saja karena tidak membutuhkan username dan password, mulai dari identitas KTP, kependidikan, data sertifikasi, bahkan gaji dan data akun bank dibeberkan secara kasat mata. Liputan6.com mencoba melakukan pencarian data berdasarkan propinsi dan kabupaten, dan semua data pribadi itu memang bisa diakses dengan sangat mudah.
"Yang ada dalam benak saya, bukankah sekarang Kemdiknas sudah diubah menjadi Kemdikbud? Tetapi kenapa web tersebut menggunakan domain kemdiknas.go.id?" ungkapnya saat dihubungi Liputan6.com melalui email, Senin (24/6/2013).
Ernawan mengklaim sudah mengirimkan pemberitahuan di grup Facebook terkait dan mengirimkan email kepada web admin minggu lalu, namun belum mendapat respons hingga sekarang.
"Saya juga sudah memberikan imbauan di grup FB Dikmenjur kepada yang belum mengisi agar tidak input data dulu. Sebagai sesama guru saya gak rela mereka menjadi korban nantinya," ucapnya lagi.
Dilihat dari nama domainnya, jelas ini merupakan web milik pemerintah karena mempunyai top level domain .go.id. yang notabene tidak bisa dimiliki sembarangan orang karena proses mendaftarkannya tidak semudah mendaftarkan domain dot com (.com).
Data-data pribadi tersebut seharusnya tidak boleh diperlihatkan tanpa adanya proteksi username dan password karena bisa disalahgunakan orang tak bertanggung jawab.
(dew/*)
Salah seorang guru bernama Ernawan dari SMK SAKTI Gemolong, Sragen mengaku kaget ketika menemukan keberadaan data-data tersebut. Ia mengetahuinya saat baru bergabung dengan grup Facebook Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit. PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada halaman grup tersebut Ernawan melihat postingan berisi link situs input data guru di situs Kemdiknas. Namun setelah ia membuka link tersebut, pada aplikasi 'data guru dan pengawas' di bagian Aplikasi PTK Dikmen terdapat menu untuk melihat detail data yang diinputkan guru tanpa adanya proteksi apapun.
Bahayanya, seluruh data yang diinputkan bisa diakses siapa saja karena tidak membutuhkan username dan password, mulai dari identitas KTP, kependidikan, data sertifikasi, bahkan gaji dan data akun bank dibeberkan secara kasat mata. Liputan6.com mencoba melakukan pencarian data berdasarkan propinsi dan kabupaten, dan semua data pribadi itu memang bisa diakses dengan sangat mudah.
"Yang ada dalam benak saya, bukankah sekarang Kemdiknas sudah diubah menjadi Kemdikbud? Tetapi kenapa web tersebut menggunakan domain kemdiknas.go.id?" ungkapnya saat dihubungi Liputan6.com melalui email, Senin (24/6/2013).
Ernawan mengklaim sudah mengirimkan pemberitahuan di grup Facebook terkait dan mengirimkan email kepada web admin minggu lalu, namun belum mendapat respons hingga sekarang.
"Saya juga sudah memberikan imbauan di grup FB Dikmenjur kepada yang belum mengisi agar tidak input data dulu. Sebagai sesama guru saya gak rela mereka menjadi korban nantinya," ucapnya lagi.
Dilihat dari nama domainnya, jelas ini merupakan web milik pemerintah karena mempunyai top level domain .go.id. yang notabene tidak bisa dimiliki sembarangan orang karena proses mendaftarkannya tidak semudah mendaftarkan domain dot com (.com).
Data-data pribadi tersebut seharusnya tidak boleh diperlihatkan tanpa adanya proteksi username dan password karena bisa disalahgunakan orang tak bertanggung jawab.
(dew/*)