Pakai Aplikasi Ini, Anda Bisa Share Foto Makanan Sekaligus Donasi

Aplikasi ini serupa Instagram, yaitu media sosial berbagi foto. Tapi foto yang dipajang tentu saja berisi makanan. Bagaimana cara donasi?

oleh Bayu Galih diperbarui 23 Agu 2013, 15:41 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2013, 15:41 WIB
aplikasi-mobile-130823b.jpg
Berkat maraknya media sosial berbasis foto seperti Instagram, kini ada tren baru saat makan di restoran: Makanan itu akan terlebih dulu difoto, untuk diunggah di Instagram. Setelah itu baru makanan akan dilahap.

Tapi jangan merasa bersalah jika Anda memiliki kebiasaan seperti itu. Kini Anda bisa melakukan kebaikan dengan kebiasaan tersebut.

Bagaimana caranya? Ini berkat Feedie, aplikasi filantropi untuk para penggila makanan yang diperkenalkan oleh chef selebiti bernama Mario Batali yang menggandeng lembaga non profit The Launchbox Fund.

Aplikasi ini serupa Instagram, yaitu media sosial berbagi foto. Tapi foto yang dipajang tentu saja berisi makanan.

Jadi saat Anda mengambil foto makanan dari restoran yang ikut berpartisipasi menggunakan Feedie, Anda juga memberikan donasi. Satu santapan yang difoto bernilai donasi satu kotak makan yang dikirim melalui The Launchbox Fund. Lembaga ini akan mengirim sumbangan makanan itu ke anak sekolah di Afrika Selatan. Sebagian besar anak-anak itu merupakan yatim-piatu yang orang tuanya meninggal setelah mengidap HIV/AIDS.

Saat Anda menggunakan Feedie, maka bisa melacak sejumlah restoran yang menggunakan aplikasi tersebut. Tentu ini memudahkan Anda untuk memberikan donasi, sekaligus tak merasa bersalah karena dianggap 'pamer' makanan ke media sosial.

Oh iya, Feedie juga memiliki kemampuan untuk menautkan hasil foto yang di-share di aplikasi tersebut ke media sosial populer seperti Facebook dan Twitter.

Sayangnya Feedie baru populer dan digunakan oleh sejumlah restoran di New York. Tapi di New York, aplikasi itu sudah digunakan oleh sejumlah restoran populer. Menurut data Nielsen, sebanyak 66 persen warga Amerika Serikat memang menghabiskan waktu untuk makan di resoran setidaknya seminggu sekali dan menghabiskan US$ 1,7 miliar tiap harinya. Tentu aplikasi ini berharap bisa menangkap 'ceruk' kecil untuk donasi.

Semoga saja aplikasi semacam ini juga hadir di sejumlah kota besar di Indonesia. (gal)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya