Liputan6.com, Jakarta - Terluka parah di kepala dan tulang belakang patah, Muntarsih terbaring lemah di ruang perawatan rumah sakit di Kebayoran Lama, Jakarta. Muntarsih adalah korban kecelakaan maut Metro Mini B92.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (16/12/2015), anak Muntarsih, Azzam tewas dalam kecelakaan itu. Tapi ia belum tahu keadaan buah hatinya.
Kecelakaan terjadi Rabu pagi tadi, saat Metro Mini B92 jurusan Ciledug-Grogol melaju kencang di Jalan Meruya Utara. Metro Mini itu lalu menabrak tiang listrik dan telepon hingga menabrak angkot. Muntarsih dan putranya yang hendak naik angkot menuju sekolah tertabrak angkot sekaligus tertimpa tiang telepon.
Advertisement
Menurut sopir Metro Mini maut, Deny Iriawan yang saat ini ditahan di kantor Satlantas Jakarta Barat, sebelum kecelakaan itu ia tidak ngebut. Namun ketika berusaha menghindari kendaraan di depannya, Metro Mini hilang kendali.
Kecelakaan Metro Mini yang merenggut korban jiwa, membuat geram Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ia memerintahkan Metro Mini dan Kopaja bermasalah segera ditahan.
Jatuhnya korban jiwa akibat kecelakaan Metro Mini terlalu sering terjadi. Minggu 6 Desember 2015 lalu, 18 penumpang Metro Mini B80 tewas, setelah bus itu tertabrak kereta Commuter Line di perlintasan Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat.
Metro Mini itu sebelumnya menerobos perlintasan, padahal palang perlintasan sudah diturunkan.