Liputan6.com, Jakarta Desakan berbagai kalangan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi direspon positif Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat.
Dia mengusulkan kepada pemerintahan saat ini untuk menyesuaikan harga BBM subsidi demi kesehatan fiskal Indonesia.
"Paling benar harga BBM dinaikkan, jadi premium tidak ada lagi. Harapannya saya sih ke situ," tegas Hidayat usai Rapat Koordinasi (Rakor) Royalti dan Batu bara di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu berharap kebijakan penyesuaian harga BBM dapat terealisasi sebelum pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berakhir.
"Saya lagi mikir kalau dinaikkan semuanya (BBM subsidi) akan lebih baik sebelum pemerintahan ini turun. Itu sih pendapat saya," katanya.
Sayangnya, Hidayat mengaku belum berani mengutarakan usulan kebijakan tersebut di depan rapat kabinet bersama Presiden, Wakil Presiden dan para menteri lain.
"Tidak berani saya, itu mestinya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tapi menurut saya demi kebaikan kita semua, meringankan beban pemerintah yang akan datang, maka lakukan saja (naikkan harga) sebelum pemerintah turun," harap dia.
Sebelumnya Menteri Keuangan Chatib Basri menanggapi soal usulan kenaikan harga BBM subsidi oleh Bank Indonesia (BI).
Namun mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini justru menjawab dengan sindiran halus yang dilontarkan untuk Gubernur BI, Agus Martowardojo.
"Saya kira Pak Agus sampaikan itu karena beliau Gubernur BI. Tapi ya jangan rule out possibility dari subsidi reform tahun ini, begitu saja," tutup dia.
Advertisement