Pemerintahan Baru Tak akan Lanjutkan Proses Akuisisi BTN

Prabowo dan Jokowi menunjukkan tanda-tanda penolakan akuisisi BTN oleh Bank Mandiri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Mei 2014, 14:25 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2014, 14:25 WIB
Bank Mandiri-BTN
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Serikat Pekerja (SP) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat kemungkinan besar rencana akuisisi BTN oleh PT Bank Mandiri Tbk tak akan terlaksana di pemerintahan baru nanti.

Ketua Serikat Pekerja BTN Satya Wijayantara mengatakan rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri tak akan terlaksana pada masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jadi bahasanya bukan ditunda, dibatalkan untuk pemerintahan SBY," kata Ketua Serikat Pekerja BTN, Satya Wijayantara, saat menghadiri aksi pernyataan sikap SP Pegadaian atas rencana akuisisi PT Pegadaian (Persero) oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Menurut Satya, rencana akuisisi tersebut kemungkinan besar juga tak akan berlanjut di pemerintahan yang baru nanti jika dipimpin oleh Prabowo Subianto atau Joko Widodo.

Ia mengungkapkan, kedua calon presiden tersebut sudah menunujukan tanda-tanda penolakan akuisisi BTN oleh Mandiri dan membiarkan BTN fokus dengan bisnisnya yaitu mengurusi pembiayaan perumahan.

"Pemerintahan yang baru kalau lihat trennya, entah itu ke Prabowo Subianto atau Joko Widodo, jelas mereka sudah menolak akusisi. BTN harus dipertahankan sebagai bank yang fokus di bidang perumahan," paparnya.

Menurutnya, setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, keputusan Presiden sudah tidak bisa diganggu gugat, sehingga keberadaan BTN masih aman untuk saat ini.

"Mudah-mudahan pemerintah yang baru Dahlan Iskan tidak terpilih, sehingga kemudian BTN bisa aman," tutupnya. (pew/gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya