MERS Telan Korban, Banyak Warga RI Batal Berwisata ke Timteng

Banyak warga yang membatalkan perjalanan wisata dengan tujuan timur tengah seiring merebaknya virus tersebut.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Mei 2014, 16:15 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2014, 16:15 WIB
Jumlah Kasus MERS Makin Banyak, Kenapa RI Belum Travel Warning?
Apa yang memengaruhi status sebuah negara hingga naik statusnya menjadi travel warning atau mungkin travel ban?

Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya virus MERS mempengaruhi perjalanan wisata dengan tujuan timur tengah. Virus ini membuat perjalanan wisata ke wilayah tersebut kehilangan peminat.

Wakil Sekjen Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket (Astindo) Pauline Suharno mengatakan, mengakui banyak warga yang membatalkan perjalanan wisata dengan tujuan timur tengah seiring merebaknya virus tersebut.

"Ada pengruh untuk yang tour, ada tour yang dibatalkan tadinya perjalanan akhir Mei karena pas libur panjang tapi dibatalkan," kata Pauline, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (10/5/2014)

Menurut Pauline pembatalan perjalanan tersebut mulai terjadi pekan ini. Warga khawatir tertular virus tersebut ketika melakukan perjalanan ke tempat endemik virus ini.

"Penrunan dari minggu ini, pas mereka (penderita) mulai meninggal," ungkapnya.

Namun, sampai saat ini ia belum mendapat data pasti angka penurunan perjalanan ke wilayah timur tengah.

Ia hanya memastikan volume perjalanan ketimur tengah lebih sedikit dibandingkan tempat tujuan wisata lain seperi Jepang dan Korea.

"Pengurangan belum kelihatan,  mereka khawatir. Memang nggak terlalu besar karena tidak telalu banyak (perjalanan timur tengah), nggak terlalu booming seperti tempat lain," tuturnya

Ia menambahkan, untuk perjalanan umroh saat ini masih stabil. Pasalnya perjalanan tersebut harus direncanakan dari jauh hari, dan para pesertasnya berniat untuk beribadah.

"Kecuali yang umroh, karena ada persiapan.Mereka seperti kewajiban Ibadah ya," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya