Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SKLV) telah menunjukkan dampak yang positif pada perdagangan nasional.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurti mengatakan, dampak positif perdagangan kayu tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai ekspor tiap minggunya.
"SKLV sudah mulai menunjukan dampak positif terhadap ekspor produk kaya Indonesia. Salah satunya adalah peningkatan ekspor pintu kayu dari Semarang dan Kudus," tutur Bayu dalam keterangan yang diterbitkan, Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Dalam kunjungannya di London, Bayu mengatakan, ekspor pintu kayu meningkat dari tahun 2013 sebesar 10 ribu-13 ribu per minggu menjadi 13 ribu-15 ribu per minggu. Ia menambahkan, satu dari tiga pintu yang dijual di London merupakan produk dari Indonesia.
"Importir produk-produk tersebut mengatakan bahwa telah terjadi pertumbuhan permintaan sebesar 15%-20% terhadap furnitur Indonesia dan diproyeksikan akan naik 50% dalam 1-2 tahun ke depan," ujar Bayu.
Tak hanya itu, dalam kunjungan tersebut ia mengatakan kopi luwak Indonesia telah berhasil dijual kembali di Harrods yang merupakan pertokoan terkemuka di Inggris. Sebelumnya, penjualan kopi luwak sempat berhenti akibat tekanan aktivis kesejahteraan hewan.
"Penjualan kopi luwak Indonesia di Harrods memang belum terlalu banyak, namun hal ini telah memberi posisi positif bagi produk Indonesia," kata Bayu. (Amd/Ahm)